EH || 30

2.6K 377 104
                                    


•EVAN'S HONOR•


Audi telah berada di dalam taksi bersama dengan Deon. Deon khawatir yang melihat kakanya masih menangis. Bahkan Deon belum tahu kemana tujuan yang diinginkan kakaknya.


"Tujuannya kemana, nona?" tanya supir taksi sopan.


Deon menatap kakaknya karena ia juga bingung menjawab apa pada supir taksi.


"Deon berikan alamat mansion Evan. Kau mencatatnya kan?"


"I-iya kak" balas Deon.


Lekas Deon mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia menunjukkan alamat mansion yang ia catat di ponselnya pada supir taksi.


Supir taksi lekas mencari alamat yang ditunjukkan oleh Deon pada GPS miliknya. Namun ia sedikit terkejut jika alamat tersebut jauh dari kota dan terletak di tengah hutan. Supir taksi tersebut kembali menoleh kearah Audi.


"Maaf, nona. Namun alamat ini sangat jauh dan letaknya di tengah hutan. Apa anda tidak salah alamat?" tanya supir taksi.


"Cepat lajukan saja mobilnya!" bentak Audi sambil menangis.


Supir taksi tersebut terlihat bingung, namun ia lekas melajukan mobilnya.


"Maaf pak, kakak saya baru saja sembuh sehingga ia sedikit sensitif. Alamatnya benar, itu rumah keluarga saya. Jangan khawatir," Deon berbicara pada supir taksi pelan. Ia bermaksud untuk meyakinkan supir taksi tersebut.


Paman dan bibi yang mengetahui Audi pergi menggunakan taksi lekas mengambil mobilnya. Kini mereka sedang mengikuti dari belakang kemana pergi taksi tersebut.


Paman dan bibi merasa arah jalan ini tidak asing. Ternyata Audi menuju mansion Evan.


Setelah beberapa lama, taksi yang di tumpangi Audi telah sampai di lingkungan mansion Evan. Supir taksi tentunya terkejut karena ia tidak menyangka jika di tengah hutan terdapat sebuah mansion yang sangat besar dan mewah. Setelah taksi tersebut berhenti, Audi tidak ingin menunggu lama lekas ia keluar dari taksi tersebut kemudian berlari masuk ke dalam mansion.


Sedangkan Deon, ia sedang melakukan pembayaran pada supir taksi.



"Terima kasih banyak pak, Ambil saja kembaliannya. Hati-hati di jalan," sopan Deon.


"Terima kasih nak," balas supir taksi saat Deon melebihkan uangnya.


Lekas Deon berlari masuk ke dalam mansion untuk mengejar kakaknya.


Audi telah masuk ke dalam manison Evan. Namun terlihat suasanaya sepi. Tidak seperti dahulu yang dipenuhi dengan anak buahnya.


"Nona Audi?" panggil salah satu anak buah Evan yang terkejut melihat kedatangan Audi.


"Dimana Evan?" tanya Audi frustasi.



"Tuan Evan tidak ada di sini nona," balasnya.

Audi seakan tidak percaya dengan perkataan anak buah Evan, lekas ia pergi berlari untuk menyelusuri kamar Evan dan satu persatu seluruh ruang mansion yang luas ini. Setelah beberapa lama Audi mencari, ia tetap tidak menemukan keberadaan kekasihnya. Lalu Audi kembali menemui anak buah Evan.


"Kemana Evan pergi?" tanya Audi tegas.


"Kami tidak tahu, nona. Tuan tidak pulang ke mansion sejak beberapa hari ini. Kami tidak tahu dimana keberadaannya. Ia juga sudah lama tidak menghubungi kami"


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang