EH || 15

5.4K 471 46
                                    

Vote yg banyakk!🙂
Ayo dong jangan siders hehe aku selalu menulis 2000++ kata loh untuk memuaskan kalian💜


•EVAN'S HONOR•


Pagi hari di hari sabtu.

Evan tengah duduk di sofa ruang tengah sambil menikmati teh hangat dan roti yang menjadi sarapannya pagi ini. Ia juga sedang menatapi layar tablet di tangan kirinya sambil tersenyum senang, ia menggeleng-gelengkan kepalanya heran karena melihat tingkah lucu dari kekasihnya.

Kini Evan tengah melihat rekaman langsung CCTV pada tabletnya yang ia pasang pada halaman rumah Audi. Ia memerintah anak buahnya untuk memperketat keamanan rumah kekasihnya dengan memasang kamera CCTV yang langsung terhubung padanya, itu karena setelah adanya ancaman waktu lalu. Audi sendiri belum mengetahui jika ada kamera yang sedang mengintai nya.

Evan tersenyum bahkan tertawa saat melihat Audi yang sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya. Audi bukan hanya menyiram, namun ia menyiram sambil menari seperti anak kecil.

"Gemas nya..," gumam Evan sambil tersenyum.

"Tuan..," tiba-tiba datang seorang anak buah Evan menghampirinya.

Fokus Evan terhadap tabletnya teralihkan. Evan merubah ekspresi wajahnya menjadi dingin dan tegas saat menatap anak buahnya.

"Ada apa?"

Anak buahnya menyodorkan tablet pada Evan. Ia memperlihatkan sejumlah foto-foto mengenai komunitas mafia bernama Que yang sempat mengancamnya waktu lalu.

Anak buah Evan berhasil menemukan informasi detail mengenai siapa pemimpin bahkan bos mafia itu. Bahkan seluruh anggota dan usaha yang mereka jalankan informasinya telah diketahui.

"Kerja bagus. Besok hari kita akan memulai aksi," balas Evan tegas.

"Ada satu hal lagi yang perlu Tuan tahu," kata anak buahnya sambil ia geser foto berikutnya.

"Sepertinya orang yang Tuan cari selama ini berkaitan dengan komunitas itu. Orang itu memiliki Tato pada dada kanannya dimana motif nya mirip dengan yang tuan gambar. Informasi yang saya dapat menunjukan bahwa orang itu memiliki kekuasan tertinggi dalam komunitas tersebut," jelas anak buahnya

Evan berusaha melihat dengan jelas foto pria yang di sodorkan anak buahnya. Memang tidak terlalu jelas karena gelap, namun siluet dari tubuh pria tersebut dan motif tato miliknya membuat memori Evan kembali pada masa lalu. Ia belum yakin sepenuhnya bahwa pria itu yang ia cari selama ini. Namun setidaknya beberapa keping puzzle sudah mulai tersusun.

"Cari tahu lebih lanjut mengenai pria itu. Tolong hubungi rekanku dan kumpulkan semua anak buah untuk rapat membicarakan aksi besok," kata Evan tegas

"Baik Tuan," segera ia pergi meninggalkan tuannya.


Evan meminum kembali teh hangatnya yang mulai mendingin. Tatapannya lurus tegas menatap ke depan.



***

.

.

.




EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang