EH || 24

3K 353 43
                                    


•EVAN'S HONOR•


Setelah satu tamparan yang di layangkan Audi pada pipi Evan, sukses membuat Evan terkejut setengah mati. Evan memegang pipinya yang terasa panas kemudian ia menggerakkan kepalanya perlahan untuk kembali menatap kekasihnya.


"Kenapa kau menamparku, Audi?" tanya Evan heran.


"TOLONG JELASKAN SEMUA NYA PADAKU!" teriak Audi, suaranya sudah bergetar.


Evan kemudian melihat sesuatu yang telah Audi lempar di atas meja. Evan membulatkan matanya karena terkejut bukan main. Audi melempar begitu banyak foto-foto pada waktu kejadian 17 tahun yang lalu, foto dimana dirinya saat melakukan pembunuhan pertama kali di gang, foto ibunya dan ayah Audi, dan juga terdapat foto dirinya yang saat di mintai keterangan di kantor polisi sebagai saksi.


Evan kembali terkejut saat melihat satu surat yang berasal dari ibunya. Audi telah mengetahui semuanya, mengetahui masa lalunya, dan mengetahui semua kebohongannya. Evan diam tertegun.


Audi menerima begitu banyak foto-foto atas kejadian 17 tahun lalu, foto saat ayahnya menolong seorang wanita yang dimana itu ibunya Evan. Audi baru menyadari jika foto wanita yang di tolong ayahnya pada malam itu adalah ibunya Evan. Terdapat juga foto-foto ayahnya dari mulai di tahan oleh polisi sampai akhirnya di adili.


"Kau dapat dari mana ini?" tanya Evan terkejut.


"Tak perlu tahu aku dapat dari mana! Tolong jelaskan semua ini!"



"Sayang, isi semua salah faham. Tolong tenang ya!"



Evan berjalan mendekati Audi berusaha untuk memegang kedua bahu kekasihnya untuk menenangkan. Namun dengan cepat Audi menghempaskan kedua tangan Evan kasar.


"Jangan sentuh aku!" Audi sudah mengeluarkan air matanya.


"Kau bukan hanya seorang pembohong namun juga seorang brengsek!" umpat Audi sambil menangis.


"Kau membunuh ayahku! Kau menjebaknya. IYA KAN?!" teriak Audi.


"IBUMU MASIH HIDUP! KENAPA BERBOHONG PADAKU!" teriak Audi lagi.


Tak lama, beberapa anak buah Evan telah datang sehabis latihan menembak. Saat sampai di mansion mereka cukup terkejut saat mendengar suara teriakan Audi yang cukup keras. Beberapa anak buah ingin mendekati untuk melihat apa yang terjadi namun dengan cepat anak buah yang lain dan ketiga rekan Evan mencegahnya.


"Mari kita keluar saja," ajak Johnny pada seluruh orang.


"Aku bisa jelaskan ini semua, Audi. Ini tidak seburuk yang kau kira" Evan berusaha berbicara lembut.


"APA?! YASUDAH CEPAT JELASKAN!"


"Maaf aku telah berbohong padamu mengenai ibuku, nama asliku" jelas Evan.


"Aku menutupi itu semua karena memiliki alasan"



"Perihal ayah mu....," Evan menghentikan ucapannya sasaat.


"Maafkan aku, aku baru mengetahuinya saat kau mengatakannya padaku waktu lalu"


Audi kembali mengeluarkan air matanya, ia menangis saat Evan berusaha menjelaskannya.


"Benar kan?! Kau yang mejebak ayahku! Kau yang membuat ayahku menjadi pembunuh!" Audi menangis semakin deras.


"Tidak, sayang. Itu tidak benar," Evan berusaha kembali mendekati tubuh kekasihnya, namun dengan cepat Audi memukul lengan Evan keras.


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang