•EVAN'S HONOR•
Audi membuka matanya perlahan. Pandangannya mengarah pada langit-langit ruangannya. Terlihat tidak asing baginya.
Ia melihat selang infus yang terpasang pada tangan kirinya. Kaki kanannya telah di perban begitu pun pada bagian lehernya.
Audi berusaha untuk bangun dari tidurnya, namun ia merasakan sakit pada seluruh tubuhnya. Akhirnya ia urungkan keinginannya untuk bangkit dari tidurnya.
Audi mengingat dengan jelas kejadian semalam. Saat Sammy menarik kasar rambutnya, menyeret tubuhnya, menusukkan pisau pada betisnya, menyayat kulit lehernya, bahkan ia hampir di perkosa olehnya. Kejadian semalam adalah mimpi buruk baginya.
Audi merasa ia bukan di rumah sakit sekarang. Interior ruangan ini tidak asing baginya.
Ah, aku masih berada di mansion nya. Batin Audi saat menyadari ia masih berada di mansion Evan.
Anak buah wanita Evan datang menghampiri Audi sambil membawa nampan berisi makanan dan obat.
"Kau sudah sadar?" Tanyanya lembut. Audi mengangguk.
"Sudah berapa lama aku tidur?" Tanya Audi.
"Sejak semalam," balasnya.
Audi melihat pada jam dinding yang terpajang di ruangannya, waktu kini sudah menunjukan pukul 9 pagi.
"Ini, di makan lah. Lalu di minum obatnya ya," katanya lagi.
Akhirnya Audi di bantu oleh anak buah Evan untuk makan dan minum obat. Audi belum melihat keberadaan Evan pagi ini.
"Bagaimana malam lalu?" Tanya Audi. Ia bertanya perihal kejadian semalam.
"Misi kita berhasil," balasnya.
Audi tersenyum lega karena ia merasa misinya tidak sia-sia.
"Bagaimana dengan Sammy? Apa ia di bunuh?" Tanya Audi ragu.
"Tidak. Tuan memberi pukulan padanya lalu ia pingsan" jawabnya lagi.
Tak lama Evan datang menemui Audi. Ia datang membawa ekspresi yang sama yaitu ekspresi tajam, dingin, dan menakutkan. Seperti biasa Evan membawa segelas minuman alkohol di tangannya.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Evan dingin sambil meneguk sekali minumannya.
"Sudah merasa lebih baik," balasnya.
Evan duduk di sofa yang letaknya cukup jauh dari ranjang Audi. Evan masih menatap ke arah wanita itu lekat.
"Kami menemukanmu semalam dalam keadaan berantakan sekali, nona" ledek Evan.
"Kami menemukanmu dalam keadaan hampir telanjang dan lemas tak berdaya," kata Evan lagi sambil tersenyum meledek.
Audi seketika ingat penampilannya semalam. Ia hanya memakai bra dan celana dalam bewarna hitam. Seketika Audi merasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVAN'S HONOR
Fanfic[21+] MATURE CONTENT. Cho Seungyoun Fanfiction✨ Genre : crime, mafia-romance, youngadult. 🕊🕊🕊 Cho Evan adalah mafia terkenal dan tersadis. Ia tidak menyangka jika aksinya malam itu akan disaksikan oleh seo...