•EVAN'S HONOR•
Setelah Audi sampai di rumah paman dan bibinya, ia lekas masuk ke dalam kamarnya. Lalu ia hempaskan tubuhnya pada kasur. Audi menangis deras di sana, ia merasa hidupnya sangat amat malang, ia mencintai Evan namun ia kembali di kecewakan dengan fakta yang ada bahwa kekasihnya itu dalang di balik ketidak adilan ayahnya.
Audi menangis di dalam selimut. Ia tidak peduli dengan paman, bibi, dan adiknya akan tingkahnya yang aneh. Ia hancur sekali.
"Ayah... ibu... aku rindu kalian," gumam Audi sambil menangis.
Audi mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya.
"Audi, mari makan malam. Sudah bibi buatkan makanan untukmu" kata bibi diluar sana.
Namun Audi tidak peduli, ia tidak menghiraukan bibinya. Ia masih menangis. Lagi pula ia tidak merasa lapar. Bibi mendengar Audi yang sedang menangis di dalam sana. Lekas bibi kembali menuju Deon dan suaminya yang masih menonton TV.
"Ia menangis," bisik bibi pada suaminya agar Deon tidak mendengar.
Tak lama setelah bibinya mengetuk pintu kamarnya, Audi merasakan tidak enak pada perutnya, ia merasa mual dan juga merasa sakit pada lambungnya. Ia sempat menahan mualnya, namun semakin lama ia tidak dapat menahannya.
Ia lekas menutup mulutnya dengan satu tangannya. Audi sedikit berlari keluar dari kamarnya untuk menuju kamar mandi.
"Huekk," mual Audi.
Paman, bibi dan Deon yang masih menonton TV kembali terkejut saat mendengar Audi tiba-tiba membuka pintu kamarnya sedikit kasar lalu berlari menuju kamar mandi sambil mual.
Audi segera memuntahkan isi perutnya saat telah sampai di kamar mandi.
"Huek," muntah Audi.
Paman, bibi, dan Deon dengan khawatir lekas bangkit dan mendekati Audi untuk melihat kondisinya.
"Astaga, apa kau sakit Audi?" bibi mendekati Audi sambil menepuk ringan punggung atasnya agar dengan mudah mengelurkan seluruh isi perutnya.
Paman dan Deon hanya terdiam mematung di belakang saat melihat kondisi Audi yang terlihat sakit. Setelah Audi memuntahkan seluruh isi perutnya, ia lekas bangkit kembali sambil mengusap bibirnya menggunakan telapak tangannya.
"Tidak apa bi," balas Audi.
Setelah itu Audi kembali berjalan menuju kamarnya.
"Makan malam lah dulu. Kau terlihat sakit," kata bibi lagi.
"Aku sedang tidak ingin makan," balas Audi yang kemudian menutup kembali pintu kamarnya.
"Astaga, ada apa dengan kakak?" gumam Deon khawatir.
Setelah sampai di kamarnya, Audi kembali membaringkan tubuhnya. Ia kembali menangis kerena setiap kali mengingat wajah Evan ia merasa kesal. Pria yang sangat di cintainya itu membohonginya selama ini. Wanita itu terus menangis tanpa henti sampai akhirnya dirinya terlelap tidur.
***
Keesokan harinya.
Audi terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ketukan pada pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVAN'S HONOR
Fanfic[21+] MATURE CONTENT. Cho Seungyoun Fanfiction✨ Genre : crime, mafia-romance, youngadult. 🕊🕊🕊 Cho Evan adalah mafia terkenal dan tersadis. Ia tidak menyangka jika aksinya malam itu akan disaksikan oleh seo...