MISI MENDEKATI DAVA

492 48 5
                                    

Hari ini, Dava sudah berangkat sekolah lagi. Sebenarnya, Dava ingin berangkat kemarin. Namun, Ayaka melarangnya. Ayaka bahkan mengunci pintu depan dan pintu belakang, lalu mengambil kunci utama dari Dava. Agar Dava tidak berangkat secara diam-diam.

Dava juga tidak bisa berangkat lewat jendela, karena seluruh jendela rumah ditutupi teralis besi. Membuat Dava terpaksa harus izin sakit selama tiga hari.

***

Dava dan Ayaka masuk bersama, melewati dua gerbang sekolah untuk menuju kelas mereka masing-masing. Namun, mereka berpisah setelah melewati gerbang kedua.

Dava langsung masuk ke kelasnya, yang berada persis tepat di depan kantor guru. Sedangkan, Ayaka pergi ke kantin untuk sarapan.

Hari ini, Ayaka hanya sarapan roti isi selai kacang saja dan sekarang, dia sudah lapar lagi. Hal itu terjadi karena Ayaka telat bangun. Dia terlalu kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian. Menggantikan Dava yang harus istirahat, meski sudah sehat.

Dava sendiri bangun pukul 06.00 pagi. Jadi, dia tidak punya banyak waktu untuk membuat sarapan, kecuali roti isi selai kacang.

Sebenarnya, Dava kemarin berniat untuk membantu Ayaka. Namun, Ayaka melarang dan meminta Dava untuk beristirahat. Ayaka bahkan sampai mengancam Dava, dengan mengatakan akan mengurung Dava di kamar cowok itu, kalau Dava tetap memaksa untuk membantu Ayaka mengerjakan pekerjaan rumah.

Tadi pagi, sebenarnya Dava juga sudah mencoba untuk membangunkan Ayaka, dengan menggedor pintu kamar Ayaka. Dava hanya bisa melakukan itu, karena dia tidak bisa masuk ke kamar Ayaka untuk membangunkan adik tirinya secara langsung. Sebab, pintu kamar Ayaka dikunci dan semua kuncinya ada di kamar Ayaka. Namun, percuma karena Ayaka tidur terlalu pulas. Beruntung, Ayaka masih mau bangun pada pukul 06.20 pagi. Meski alarm wekernya sudah berbunyi sejak pukul 04.30 pagi.

Berpisahnya Ayaka dan Dava, memudahkan Rose untuk menjalankan rencananya. Rose bertekad untuk menaklukkan hati Ayaka, dengan menjadi sosok yang baik di mata Ayaka.

Rencana dimulai, batin Rose, ketika melihat Ayaka baru melewati kelasnya.

***

"Ayaka!"

Gadis itu menghentikan langkahnya, saat mendengar suara seseorang yang familiar memanggil namanya.

Ayaka pun berbalik dan mendapati sosok Rose yang berjalan cepat menghampirinya.

"Ada apa, Rose Senpai?" Ayaka bertanya dengan sopan, begitu Rose sudah ada di depannya.

"Lo mau ke kantin, kan?" tanya Rose, sambil tersenyum manis.

Ayaka mengangguk.

"Mau sarapan, kan?"

Ayaka mengangguk lagi.

"Lo enggak usah ke kantin. Mau masuk juga dan kalo lo lapar, nih gue bawa bekal buat lo. Lo suka makan nasi goreng, kan?" ucap Rose, sambil menyodorkan kotak bekal yang berisi nasi goreng dengan segala topping-nya, yang sedari tadi Rose sembunyikan di belakang badannya.

"Suka, tapi ini maksudnya apa ya?" tanya Ayaka, bingung karena Rose tiba-tiba baik padanya. Mengingat sebelumnya Rose pernah bermasalah dengan Ayaka, beberapa minggu yang lalu. Meski Rose sudah minta maaf, tetapi kebaikannya yang tiba-tiba ini patut dicurigai.

"Enggak ada maksud apa-apa sih. Gue cuma enggak mau lo sampai telat masuk kelas, cuma gara-gara makan di kantin," dusta Rose.

Padahal, Rose sengaja menyewa koki terkenal untuk membuatkan nasi goreng spesial, yang akan diberikannya pada Ayaka. Rose juga sengaja memilih nasi goreng, karena dia tahu nasi goreng adalah makanan kesukaan Ayaka.

BSC (Brother Sister Complex) (terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang