Jam pulang sekolah
Tampak Indra tergesa-gesa memasukkan semua perlengkapan sekolahnya ke dalam tas miliknya. Itu karena Indra tidak mau melaksanakan hukumannya.
Akibat perbuatan isengnya tadi pagi, Indra harus menerima hukuman dari Dava. Indra disuruh untuk membersihkan gudang sekolah, tempat yang paling Indra benci karena ada 'monster' yang ditakutinya tinggal di sana, yang tidak lain adalah tikus. Sebab itulah, Indra ingin cepat-cepat segera pulang.
Dia mau menerima hukuman apa pun, asal bukan membersihkan gudang sekolah. Namun, ketika Indra ingin keluar kelas dia sudah dicegah oleh Danang dan Angga.
"Mau ke mana, Bang? Buru-buru amat," tanya Danang.
Wajahnya terlihat begitu menyebalkan, bagi Indra.
"Shit, biarkan gue lewat! Gue mau pulang," jawab Indra ketus.
"Boleh aja sih, tapi lo baca dulu nih!" perintah Angga, sambil menyodorkan ponselnya ke wajah Indra.
Sebuah pesan WhatsApp terpampang jelas di layar ponsel Angga. Pesan yang membuat Indra lemas, setelah membacanya.
Dava
Kasih tahu Indra!
Jangan berani pulang sebelum menyelesaikan hukumannya. Kalo dia sampai pulang sebelum hukumannya selesai, gue bakal bongkar aibnya ke om Satya. Agar dia kena hukum bokapnya. Gue juga minta kalian untuk mengawasi Indra! Kalo enggak mau, kalian juga bakal bernasib sama seperti Indra!
Begitulah pesan peringatan dari Dava, yang membuat Indra tidak bisa berkutik. Apalagi kalau ayahnya sudah dibawa-bawa.
Bayangkan saja, kalau Satya—ayah Indra—yang seorang jenderal itu sampai tahu kelakuan minus Indra. Bisa-bisa dia digembleng latihan militer selama seminggu penuh. Tanpa istirahat.
"Udah tahu sifat Dava kayak gimana, nih anak malah masih berani menjahili Dava," celetuk Angga, sambil kembali menyimpan ponselnya di saku celana.
"Cari perkara," timpal Danang.
"Tolong, bantu gue dong," pinta Indra memelas.
"Iya, kita bantu," jawab Angga. Jawaban yang membuat Indra senang. Namun, hanya untuk sementara.
"Bantu lihat doang, lho ya. Karena kami cuma disuruh Dava buat mengawasi lo doang, agar lo enggak kabur dari hukumannya," tambah Angga. Dia pun tertawa bersama Danang. Sementara Indra hanya bisa melongo.
Kemudian, Danang dan Angga menyeret Indra menuju gudang sekolah. Sementara Indra sendiri hanya bisa pasrah menerima nasibnya.
***
Parkiran motor sekolah
Saat ini, Dava sedang duduk di motor sport-nya. Dia di sana karena menunggu Ayaka yang masih berada di kelas.
Lama amat, sih! Udah hampir sepuluh menit gue nunggu, tuh cewek masih belum nongol juga, gerutu Dava dalam hati.
Dava bukan tipe cowok yang suka menunggu. Dia akan kesal jika harus disuruh menunggu. Apalagi sekarang mood-nya sedang buruk. Siapa lagi pelakunya kalau bukan si Indra.
Gara-gara Indra, Dava menjadi bahan gosip seluruh murid di sekolahnya. Padahal, Indra sudah mengklarifikasi gosip itu atas perintah Dava. Namun, gosipnya masih menyebar karena masih banyak murid yang percaya bahwa Ayaka itu pacarnya Dava.
"Gue ke kelasnya ajalah, daripada kelamaan nunggu di sini."
Setelah berkata begitu, Dava masuk kembali ke area sekolah, menuju kelas Ayaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BSC (Brother Sister Complex) (terbit)
Fiksi RemajaSudah terbit, oleh penerbit Samudera Printing. Part masih komplet. _______________________________________ Blurb: Kehidupan Dava Aldiano Nova berubah setelah kehadiran Ayaka Putri Handini. Yang tak lain adalah adik tirinya. Awalnya, Dava berat h...