Kamar Rose, pukul 11.00 malam
Rose masih belum tidur. Dia masih memikirkan pesan WhatsApp yang diterimanya, tiga jam yang lalu.
Rose bingung, dengan tujuan si pengirim pesan. Juga bingung, kenapa si pengirim pesan itu bisa mengetahui masalahnya. Rose lalu berpikir. Jika orang itu tahu tentang masalahnya, maka besar kemungkinan si pengirim pesan masih satu sekolah dengannya.
Akan tetapi, Rose tadi tidak menceritakan tentang masalahnya ke orang lain. Bahkan, Rose tidak menceritakan kepada gank-nya.
Jadi, siapa yang mengirim pesan itu? Rose sama sekali tidak tahu.
Karena masih penasaran, Rose pun bangun dari rebahannya, lalu mengambil ponsel yang diletakkan di sampingnya. Kemudian, Rose membuka WhatsApp untuk melihat pesan yang tadi. Pesan dari nomor yang sama, yang mengirimkan dua buah foto, yang berhasil membuatnya naik pitam.
+62 878 9765 3XXX
Jebak Tania untuk melukai Ayaka dan jadilah pahlawan yang menyelamatkan Ayaka.
Dengan begitu, kamu pasti bisa menyingkirkan Tania. Sekaligus mendapatkan Dava.
Begitulah isi pesannya.
"Siapa sih yang ngirim pesan ini ke gue?" monolog Rose. Bingung.
Meski bingung, Rose tetap mengucapkan terima kasih pada orang itu.
Ya, meski tidak tahu apa tujuan dan bagaimana orang itu bisa tahu tentang masalahnya. Namun, Rose tetap mengucapkan terima kasih, karena pesan dari orang itu adalah kunci dari masalah yang sedang membelenggunya.
Namun, masih ada masalah lain.
"Gimana cara gue buat jebak Tania? Melibatkan Ayaka lagi. Kalo sampai ketahuan Dava, bisa masuk bui entar gue." Itulah masalahnya. Terlalu berisiko.
"Pikir besok ajalah. Mungkin sebaiknya gue kasih tahu ke mereka bertiga. Mana tahu, mereka bisa bantu gue."
Setelah berkata begitu, Rose mematikan ponselnya lalu meletakkannya di meja belajar di samping tempat tidur. Kemudian, Rose juga mematikan lampu tidur dan kembali rebahan. Rose lalu memejamkan matanya, untuk memulai tidurnya malam ini.
Ya, sepertinya Rose sangat berharap pada ketiga temannya. Namun, Rose tidak tahu, bahwa satu dari ketiga temannya adalah musuh dalam selimutnya.
Orang yang sama, yang telah mengirimkan pesan tersebut. Sengaja, karena itu adalah umpan yang disiapkan untuk Rose.
***
Selasa, pukul 04.00 sore
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, sejak lima belas menit yang lalu. Namun, Rose and the gank masih belum pulang. Sebab, mereka berempat sudah berjanji untuk berkumpul di salah satu toilet perempuan di sekolah mereka dan sekarang, mereka sudah berkumpul di sana.
"Lo mau bicara apa, Rose? Dan, kenapa kita ngumpulnya di sini?" tanya Eka, memulai obrolan.
"Iya, aneh banget. Biasanya lo ngajak ngumpulnya di kafe atau di mal, ini malah di toilet. Lo enggak lagi stres, kan?"
Mendengar itu, Rose langsung men-death glare Mia.
Sebenarnya, Rose masih ragu untuk memberitahu ketiga temannya tentang masalahnya. Namun, dia sedang membutuhkan bantuan dari ketiga temannya itu.
Rose pun mulai bicara.
"Gue putuskan, gue bakal bikin Tania keluar dari sekolah ini."
Ucapan Rose seketika membuat Mia dan Eka kaget. Sedangkan Vivi yang sudah menduga hal ini akan terjadi, bersikap biasa-biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BSC (Brother Sister Complex) (terbit)
Ficção AdolescenteSudah terbit, oleh penerbit Samudera Printing. Part masih komplet. _______________________________________ Blurb: Kehidupan Dava Aldiano Nova berubah setelah kehadiran Ayaka Putri Handini. Yang tak lain adalah adik tirinya. Awalnya, Dava berat h...