KENCAN TANIA

228 40 7
                                    

Sabtu, pukul 06.30 malam

Malam ini, kamar Tania sedikit berantakan. Ralat! Bukan sedikit lagi, tetapi memang sangat berantakan. Banyak pakaian berserakan di mana-mana. Salahkan Viona yang mengacak-ngacak lemari pakaian Tania, mencari pakaian yang cocok untuk dikenakan kakaknya malam ini.

Malam ini, Tania akan pergi bersama Dava. Bisa dibilang, malam ini adalah kencan Tania dengan Dava. Tanpa diminta Viona membantu kakaknya agar bisa tampil menawan di depan Dava. Sedari tadi ia begitu sibuk dengan dunianya sendiri, memorak-porandakan lemari kakaknya tanpa melihat raut wajah dari sang empunya.  

"Udah belum? Kamu bikin kamarku berantakan aja," ucap Tania pasrah.

Tania hanya bisa pasrah, melihat Viona asyik memilihkan pakaian untuknya. Mungkin tepatnya, asyik memberantakkan kamarnya.

"Huuuh! Pakaian Kakak enggak ada yang cocok buat pergi kencan," ujar Viona.

"Siapa yang bilang ini kencan sih?! Udah, biar aku sendiri yang milih pakaiannya!" kesal Tania, melihat kamarnya dalam sekejap menjadi seperti kapal pecah. Pun Tania sudah tidak nyaman dengan pakaiannya yang hanya mengenakan handuk saja.

Tania sudah mandi sejak setengah jam yang lalu, tetapi belum berpakaian karena menunggu Viona menemukan pakaian yang cocok untuknya.

Padahal, Tania tidak keberatan dengan pakaian apa saja, yang nanti akan dipakai. Karena menurutnya, semua pakaiannya cocok untuk acara malam ini.

"Enggak boleh! Kakak itu cuek banget sama penampilan. Pokoknya malam ini, Kakak harus tampil menawan di depan kak Dava," timpal Viona, berapi-api.

"Kamu lama banget, tahu! Lihat tuh! Udah jam segini, lima belas menit lagi Dava jemput. Enggak ada waktu buat pilih-pilih pakaian!" seru Tania mengingatkan, sambil menunjuk jam dinding di kamarnya.

Viona pun diam sejenak. Gadis itu sadar dirinya tidak punya banyak waktu, buat memilihkan pakaian untuk sang kakak. Namun, Viona juga tidak bisa membiarkan Tania memilih pakaian sendiri.

Tak lama kemudian, Viona teringat sesuatu.

"Bentar, Kak! Aku ada pakaian yang cocok buat Kakak."

Setelah berkata begitu, Viona bergegas pergi ke kamarnya, yang letaknya tepat di depan kamar Tania. Tak butuh waktu lama, Viona kembali lagi ke kamar Tania sambil membawa sebuah gaun merah muda, yang seukuran dengan tubuh Tania.

"Sebenarnya, ini hadiah buat ulang tahun Kakak bulan depan, tapi aku kasih sekarang aja deh. Karena menurutku, cuma pakaian ini yang cocok buat acara malam ini," ucap Viona, sambil menyodorkan gaun tersebut pada Tania.

Tania pun tersenyum. Dia lalu berkata, "Kalo gaun, aku juga punya," jawabnya, tapi tetap menerima hadiah pemberian Viona.

Setelah itu, Tania meminta Viona untuk keluar dari kamarnya. Dia tidak ingin sang adik mengganggu waktu privasinya. Viona pun menurut. Dia keluar dari kamar Tania, lalu menutup pintunya. Membiarkan Tania mempercantik dirinya sendiri.

Lima belas menit menit kemudian

Tok! Tok! Tok!

"Kak, udah belum? Itu kak Dava udah datang lho," ucap Viona, di depan pintu kamar Tania yang masih tertutup.

"Udah. Namun, apa enggak terlalu berlebihan aku pakai ini? Aku sama Dava kan cuma mau pergi ke pasar malam," jawab Tania, dari dalam kamarnya.

"Udah, jangan memikirkan hal itu! Sekarang, Kakak cepat keluar! Kak Dava udah nunggu di ruang tamu tuh."

Sebagai jawaban, Tania membuka pintu kamarnya dan terlihatlah sosoknya yang cantik bagaikan seorang putri raja.

"Wah, Kakak cantik banget!" puji Viona, ketika melihat penampilan Tania.

BSC (Brother Sister Complex) (terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang