My Joy! - 4

25.4K 2.5K 1K
                                    

Yang bingung, nih aku kasih tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang bingung, nih aku kasih tahu. Kalo wajah-wajah Elang itu kalem guys. Nggak kelihatan kalo dia laki berengsek haha

Vote sama komennya jangan lupa ya. Sebanyaaaaak-banyaknya!

 Sebanyaaaaak-banyaknya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuatkan Mama ya, Sayang.

Kita hadapi semua ini bersama.

-Mesie Tjandra-

***

Muntah-muntah di pagi hari, sudah menjadi rutinitasnya selama beberapa hari belakangan. Melihat dari google, jika gejala ini adalah hal yang wajar bagi ibu hamil. Apalagi ia sempat menyaksikan bagaimana masa kehamilan sahabat sekaligus kakak iparnya beberapa tahun lalu.

Mei bahkan merasa beruntung, bayinya tidak begitu rewel dan ia cukup lega karena ini. Ia masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa, walau sekarang Mei membatasi pergerakannya.

Dia tidak punya siapa pun, maka dia harus merawat dirinya sendiri. Ya, dia berpikir seperti itu karena memang nyatanya tidak ada seorang pun yang mengetahui perihal kehamilannya ini—tidak benar-benar tidak memiliki siapa pun.

Keluarganya masih utuh, tetapi Mei sangsi jika mereka akan menerima kehadiran sosok little joy-nya. Iya, Mei menganggap bahwa janin yang tumbuh di rahimnya ini adalah kebahagiaannya.

Dia bukan sebuah kesalahan—walau dibuat dengan cara yang salah. Mei menyayanginya, lebih dari apa pun, dan ia rela menaruhkan nyawanya sendiri, demi melindungi baby joy.

Wanita itu lantas membasuh mulutnya, dan melapnya dengan handuk yang sudah disediakan, usai mengeluarkan isi perutnya—yang sebenarnya hanya cairan, karena memang dia sama sekali belum sarapan, pagi ini. Berpegangan pada wastafel seraya menatap wajah pucat di depannya.

"Cukup untuk pagi ini ya, Sayang. Jangan bikin orang rumah khawatir, oke?" bisiknya, seraya mengusap-usap pelan perutnya. Rasanya masih seperti mimpi, jika di dalam perutnya ini ada sebuah makhluk hidup, yang akan menggantungkan diri kepadanya.

MY JOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang