My Joy! - 43

15.8K 2K 941
                                    

Cantik bgtlah gatau lagi😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik bgtlah gatau lagi😭😭😭

Cantik bgtlah gatau lagi😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sel?"

Aksel yang tengah mengunyah keripik kentangnya pun menoleh, menatap penasaran pada Sarah, sahabatnya. Seperti permintaan Meisie sebelumnya, Sarah benar-benar menginap. Lucas yang hendak menjemputnya pun, akhirnya pulang tanpa perempuan itu.

"Selama ini, gimana kabar Mei? Gue merasa bersalah banget karena nggak ada di sisi dia."

Aksel mengedik pelan. "Gue bingung mau jelasin dari mana. Gue juga nggak tahu mesti ngomong apa sama lo. Bukan cuma lo yang ngerasa gitu, karena kita semua juga sama. Papa sama mama mertua gue, laki gue, kita sama. Semua orang yang deket sama Mei pasti ngerasain hal yang sama. Pas awal tahu, gue beneran harus nahan tangis gue sendiri waktu lihat Mario nyalahin dirinya sendiri. Lo tahulah, gimana deketnya Kak Elang sama dia."

Sarah mengangguk. Rasanya akan lebih sakit daripada ditusuk dari belakang gara-gara perempuan, layaknya kasus laki-laki itu dan Arjuna dulu, mantan pacar Aksel.

"Sampai detik ini, Mei nggak pernah jelasin secara gamblang soal hubungan rumitnya sama Kak Elang. Sumpah demi apa pun Sar, kita semua ngerasa kecolongan. Lo tahu, Mei anti banget sama cowok, kan?"

Lagi, Sarah mengangguk. Yang dikatakan Aksel adalah benar. Sangat benar. Sejak dulu, temannya itu sangat menutupi soal percintaannya dan Meisie sama sekali tak pernah bercerita mengenai cowok yang ditaksirnya atau hal-hal semacam itu, layaknya remaja labil yang sering mengagumi sosok kakak kelas mereka secara diam-diam.

"Gue kira Mei cerita sama lo. Secara kalian bahkan kenal sejak bayi. Apalagi sekarang status lo bukan sekadar sahabat, tapi kakak."

Aksel tersenyum. "Sayangnya nggak semudah itu. Gue duga, kedeketan mereka ini udah lama. Lo pernah nggak sih Sar, curiga sama mereka? Jujur, gue pernah. Waktu gue awal pacaran sama Mario, Mei sempet marah sampe nangis waktu Mario bilang kalo Kak Elang yang bakal jemput dia di kampus, karena gue pulang sama Mario waktu itu. Tapi, kecurigaan gue dulu cuma sebatas itu. Kalo dipikir-pikir sekarang, gue bener-bener bodoh dah."

Sarah terdiam. Kepalanya mengangguk-angguk, tetapi kemudian menggeleng pelan. "Gue nggak pernah sih. Lo tahulah gimana pergaulan si El. Dia yang paling ancur dibandingkan Kenan sama laki lo. Jadi gue pikir, dia nggak bakalan suka sama Mei. I mean, bukan berarti Mei nggak menarik atau semacamnya ya, tapi lo tahu gimana gaya pacaran dia. Ah, dia bahkan nggak pacaran. Iya, kan?"

MY JOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang