My Joy! - 38

19.9K 2.5K 1.6K
                                    

Telah lama aku tydac bertemuuu kamuuuu🤭 semoga masih ada yang belom bobo😁

Selain romance adult, cerita ini kayaknya bergenre drama deh🤣 merasa nggak kalo cerita ini emang drama banget daripada cerita-ceritaku yang sebelumnya?🤭

Tapi yaaaa aku enjoy banget nulisnya. Jadi aku mau menikmati prosesnya. Oke ya? Happy reading😘

Semoga yang masih muak sama El segera dibukakan hatinya ahaha😋 nih udah ganteng🥰

Semoga yang masih muak sama El segera dibukakan hatinya ahaha😋 nih udah ganteng🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Elang : Lagi di mana?

Perempuan itu mengernyit saat tiba-tiba saja mendapat pesan seperti itu dari Elang. Celingukan sendiri dengan waspada, dan berniat untuk menghindar ketika ia melihat sosoknya.

Saat ini dia sedang melepas jemu dengan jalan-jalan di mal sendirian. Tidak benar-benar sendirian sih, pasalnya Aksel dan kedua putranya akan menyusul dan sekarang masih di jalan.

Di hari Minggu yang cerah ini, mereka memutuskan untuk mengajak si kembar bermain. Apalagi Aksel berkata jika kedua putranya sangat rewel dan terus menanyakan keberadaan ayahnya yang masih di Bogor. Dasar anak-anak ya. Ia jadi teringat masa kecilnya, yang pasti memburu mama soal papa saat papanya pergi.

Lalu ia terpikir, bagaimana putrinya kelak yang akan hidup berjauhan dengan ayahnya sendiri. Apa dia akan tega membiarkannya menyuarakan rasa rindu pada ayahnya?

Embusan napas pelan keluar dari mulutnya, sebelum kembali menelusuri pertokoan di sepanjang kanan dan kirinya. Senyumnya lantas terbit begitu melihat toko perlengkapan bayi yang tampak menggemaskan di sisi kirinya, sehingga membuat langkahnya mendekat ke arah sana. Membeli satu atau dua pakaian untuk bayinya saat ini tidak apa-apa, kan?

"Nggak apa-apa, mumpung sekalian," gumamnya meyakinkan diri.

Dia akan menekan kebutuhannya saja demi membeli beberapa kebutuhan untuk bayinya.

"Hey, aku pikir tadi salah lihat, tapi ternyata beneran kamu." Laki-laki itu menyunggingkan senyum hangat, lain dengan Meisie yang hanya terdiam, agak bingung saat mendapati kehadirannya di depan toko.

Apa yang seorang Erlangga lakukan di sini?

Laki-laki itu berdeham, lalu mengangkat paper bag berukuran sedang di tangannya. "Nggak sengaja lihat, for our daughter. Semoga kamu suka," ujarnya dengan kikuk dan menyodorkan paper bag warna cokelat itu ke arah Mei, membuat perempuan itu lantas meraihnya.

Di saat Mei sedang membuka isi paper bag tersebut, Elang mengusap-usap tengkuknya merasa canggung sendiri.

Ia baru saja menemui kakak sepupunya, di salah satu coffee shop di sekitar sini untuk membicarakan soal villa di Bandung yang sempat mereka bicarakan kemarin. Dan entahlah, begitu pandangannya mengarah ke sini, kakinya dengan refleks mendekat. Hingga akhirnya pilihannya jatuh pada sepatu bayi newborn warna putih corak bunga dengan pita sebagai hiasan di tengah. Tampak menggemaskan di matanya, sampai ia tak berpikir apa-apa lagi dan mengambilnya. Tepat ia akan pulang usai membayar, matanya terpaku pada sosok yang dirindukannya.

MY JOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang