My Joy! - 26

20.9K 2.5K 1.3K
                                    

SUPRISE! HAHAHA UP MALAM2 DONG:)

Anggap aja ini sekadar seru-seruan, tapi aku gumush dan penasaran haha
So, kamu Tim mana guys?

Kea dan si bungsu

Atau Kea dan si Abang

Hahahahhahahahahahaha. Pssss, bonus foto twin lagi bayi😙

Sini spam komen emot love dulu dong, yang nunggu cerita ini up😛

Sini spam komen emot love dulu dong, yang nunggu cerita ini up😛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Rasanya masih seperti mimpi, saat ia bisa berkumpul lagi bersama keluarganya. Terutama dengan mama, yang kini sudah bersikap seperti sedia kala padanya. Meisie tak memungkiri bahwa dia sangat bahagia mendapati semua ini. Apalagi, di usia kehamilannya yang sudah tujuh belas minggu ini, bayinya sudah bisa bergerak aktif di dalam perutnya, walau awalnya ia tidak sadar jika itu adalah gerakan bayinya.

Untuk pertama kali, ia merasa shock karenanya dan sukses dibuat menitikkan air mata. Saat mengecek kandungan, dokternya berkata bahwa bayinya berkembang dengan baik di dalam rahimnya ini. Ia bahkan sempat melakukan USG 4D, sehingga bisa melihat wajah si bayi.

Untuk jenis kelamin, pada akhirnya telah ia ketahui. Ya, ternyata setiap orang memang berbeda. Beruntungnya, dia bisa mengetahui jenis kelamin janinnya di usia kehamilan 17 minggu. Walau tidak sesuai harapannya, tetapi Mei tetap bahagia saat mendengar bahwa bayinya ini adalah perempuan.

Mama begitu sama excited sepertinya, membuat kebahagiaannya kian berlipat. Terkadang, mamanya itu menemani ia tidur. Ya, setelah pulang dari rumah sakit empat minggu yang lalu, dia resmi kembali ke rumah orang tuanya. Keluarganya—tentunya selain Aksel, mereka sama sekali tidak pernah menanyakan perihal ayah bayi yang dikandungnya lagi.

Mengingat soal rumah sakit, Mei jadi teringat dengan pertemuannya kala itu bersama Erlangga. Sungguh, pernyataan sayang itu masih terngiang jelas di benaknya. Namun pada akhirnya hanya berlangsung seperti itu. Ya, Mei tidak sulit untuk menebaknya.

Mereka jelas tak akan pernah bersama. Apalagi, tepat besok malam, pertunangan laki-laki itu akan diselenggarakan. Undangan pertunangannya pun bahkan sudah sampai di tangannya, dan juga orang tuanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY JOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang