Masih setia nunggu cerita ini up nggak nih? :) Jangan lupa buat ramein selalu yhaaaaa
Yang aku takutkan adalah ini.
Aku tahu jika dunia ini kejam.
Namun, sungguh, apa caranya harus seperti ini?
-Meisie Tjandra-
***
Saat itu tiba. Ya, di mana hari ulang tahun sang nenek. Mau tak mau ia ikut serta, lantaran ayah yang meneleponnya secara langsung dan memintanya untuk datang.
Hingga akhirnya, malam ini ia pergi bersama keluarga kakaknya, walau papa sempat menawarkan untuk pergi bersama. Namun, Mei menolak. Hubungan dia dan mamanya masih belum membaik. Jadi, dia pergi dengan modal meminjam dress dari sahabat sekaligus kakak iparnya.
Dia tak mungkin mengenakan pakaian seadanya. Walau hanya keluarga saja yang datang, tetapi orang-orang tetap akan berpakaian formal. Dia tentu tidak bisa hanya memakai dress rumahan, jika tak ingin mendapat ocehan tak menyenangkan nanti.
Usai menempuh perjalanan hampir memakan waktu tiga puluh menit, mereka pun sampai. Pekarangan luas rumah sang nenek sudah dipadati beberapa mobil milik keluarga yang lain. Netranya bahkan sudah menemukan mobil sang ayah yang sudah terparkir di sisi paling kanan.
Tangannya dibasahi keringat dingin. Bukan apa-apa, tetapi dia cukup gugup untuk bertemu sang mama. Selama ia tinggal di rumah Aksel, ia belum lagi bertemu mama.
Jangankan itu, mama membalas pesannya saja tidak. Entah apa yang akan terjadi malam ini. Namun, Mei berharap, bahwa pertemuan ini akan berlangsung baik-baik saja. Sebenarnya, dia tak ingin ikut dan memilih untuk tidur saja. Hitung-hitung sebagai penjaga rumah.
Satu minggu belakangan, hidupnya terasa begitu kosong. Usai pertemuannya dengan sosok yang baru ia ketahui namanya Fella, yang merupakan perempuan yang dijodohkan dengan Elang, semua itu sungguh mempengaruhi pikirannya. Ternyata, melupakan memang tak semudah yang ia kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JOY!
Romance[Spin-off Crazy Offer] [Bisa dibaca terpisah] Salahkah jika mencintai teman kakak sendiri yang lebih tua tujuh tahun? Awalnya, Meisie sempat merasa kalau perasaannya adalah sebuah kesalahan, apalagi ketika ia ditolak mentah-mentah oleh lelaki yang n...