My Joy - 34

19.5K 2.4K 1.1K
                                    

Ciyeee yang pada kangen sama Papi El😁🤭 sekarang udah up nih ya. Selamat membaca, jangan lupa untuk selalu tinggalkan vote dan komentarnya❤️

 Selamat membaca, jangan lupa untuk selalu tinggalkan vote dan komentarnya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Laki-laki ini sudah tidak waras. Dan ... apa katanya?

Elang melamarnya? Memintanya untuk menjadi istri laki-laki itu?

"Are you fucking kidding me, El?" Sekali lagi, Mei menyuarakan rasa bingungnya.

Tidak ada binar bahagia di wajahnya. Perempuan itu bahkan menatap lawan bicaranya dengan tajam, seolah Elang baru saja melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Sementara itu, Elang menatap Mei dengan pandangan kosong. Apa dia terlihat sedang bercanda?

Laki-laki itu menelan ludah susah payah. Ada rasa nyeri yang menjalari dada, terasa begitu menyesakkan. Dia tertampar keras oleh respons perempuan itu yang hanya menganggap isi hatinya sebagai candaan. Semua ini berarti, jika ia sudah tak layak untuk dipercaya, kan?

Dia benar-benar sudah kehilangan semuanya, termasuk kepercayaan perempuan yang dicintainya.

"Berhenti untuk mengucapkan hal-hal konyol seperti ini. Jangan karena aku datang ke sini, membuat kamu berpikir bahwa aku sedang mengemis cintamu. Nggak sama sekali El, aku nggak ada niat seperti itu.

Aku ... murni peduli sama kamu, tanpa berharap imbalan apa pun. Dengan kamu menganggapnya saja, itu sudah lebih dari cukup buatku. Bukannya kita pernah membicarakan soal ini? Aku bisa membesarkannya sendiri, tanpa bantuan kamu. Kamu juga jangan khawatir, aku tidak akan melarangnya bertemu denganmu, jika kamu mau."

Meisie akui, ia hendak saja terbuai dengan kata-kata manisnya. Namun seketika ia teringat akan perbincangan Erlangga dan Abiandra beberapa waktu lalu. Mengenai Abiandra yang meminta Elang untuk segera melamarnya saat ini juga, masih terngiang jelas dalam benaknya.

Semua ini ... hanya dorongan Abiandra saja, kan? Elang tidak benar-benar berniat melamarnya.

Apalagi Mei masih ingat bagaimana respons tak acuh Elang atas ucapan dokter itu. Lalu secara tiba-tiba, Elang mengatakannya dengan lancar dan tampak jauh dari kebohongan. Wow, cikal bakal menjadi aktor yang hebat!

MY JOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang