[Spin-off Crazy Offer]
[Bisa dibaca terpisah]
Salahkah jika mencintai teman kakak sendiri yang lebih tua tujuh tahun? Awalnya, Meisie sempat merasa kalau perasaannya adalah sebuah kesalahan, apalagi ketika ia ditolak mentah-mentah oleh lelaki yang n...
Makasih ya tim vote dan komen yang selalu meramaikan perbab-nya. I love u to the moon and back pokoknya😘 gapapa komennya turun terus, aku jadi tahu org yang selalu ada❤️
Alhamdulillah.... Selamat membaca❤️ Udah lihat spoiler-nya di Instagram aku kan? (Agustus29_)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*************************
44
"Siapa?" tanya Aksel pada suaminya yang sudah kembali.
"Tante Liana," jawab Mario. Kemudian mengajak istri serta adiknya itu untuk menemui tamu mereka.
"Mama mau ke mana?"
Baru saja beranjak dari kursi, si bungsu sudah bertanya yang lantas membuat ibu dua anak itu tersenyum. "Mama ke depan sebentar. Adik main dulu aja di sini sama Abang sama Kea, oke?"
"Nggak pergi sama Ayah?" selidiknya kemudian dengan mata menyipit. Bibirnya bahkan sudah manyun, yang sontak saja membuat si ibu tertawa, lalu menggeleng. "Nggak pergi. Mama di depan."
"Um, oke."
Dan setelah mendengar jawaban putranya, barulah ia berlalu. Hal-hal kecil seperti ini tentu tidak pernah lepas setelah memiliki keduanya. Apalagi putra bungsunya yang terlampau sering menempelinya.
Mamanya bilang, si bungsu sangat mirip dirinya saat kecil yang kerap mengintil pada sang ayah.
"Apa kabar, Tante?" Aksel lantas menyapa Liana yang sudah mengobrol dengan Meisie yang duduk di sisi wanita itu.
"Hai Akselia. Kabar baik. Kamu apa kabar?" ujar Liana sembari cipika-cipiki dengan Aksel. Perempuan itu menyapanya dengan ramah seperti biasa.
"Baik Tante," balasnya sebelum akhirnya menyapa si kecil Savaira yang duduk malu-malu di samping ibunya.
"Main sama twins, mau? Yuk, Tante anterin," ajaknya, membuat Savaira mendongak menatap sang ibu seolah meminta persetujuan. Setelah ibunya mengangguk, anak itu pun lantas menghampiri Aksel.
