[Spin-off Crazy Offer]
[Bisa dibaca terpisah]
Salahkah jika mencintai teman kakak sendiri yang lebih tua tujuh tahun? Awalnya, Meisie sempat merasa kalau perasaannya adalah sebuah kesalahan, apalagi ketika ia ditolak mentah-mentah oleh lelaki yang n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serius mau tanya. Beneran ya. Harus banget dijawab! Haha
Kamu tim mana?
Meisie x Elang
Meisie x Dave
atau Meisie bahagia (gapeduli sama siapa pun)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pemikiran setiap orang itu berbeda-beda. Maka, saat tidak setuju, mengapa kita tidak menghargainya saja?
-Akselia Gavaputri P-
***
Ia tidak tahu, sudah berapa lama dia tidak menyambangi tempat ini di kota kelahirannya. Tiba-tiba saja, malam ini ia datang dan berada di antara lautan manusia yang mulai menggila.
Ia terlalu pusing memikirkan kehidupannya yang sangat berantakan, dan berharap bisa melupakannya di sini barang sejenak.
Laki-laki itu menegak minuman yang ada dalam gelas sloki di tangannya, dengan sekali tegukan. Sementara di depannya, orang yang ia temui beberapa menit lalu itu hanya menggeleng melihatnya.
"Lo lama di sini, El?"
Elang mengedik. "Bisa iya, bisa nggak."
"Bukannya lo megang resort di sana? Udah fix juga kan, lo keluar dari perusahaan bokap lo?"
"Yap, dan gue rasa ... gue nyesel," balasnya pelan, mengundang tawa laki-laki yang duduk di depannya itu. "So, apa yang bisa membuat seorang Erlangga menyesal?"
"Banyak. Gue kepikiran buat menetap lagi di sini, tapi gue nggak yakin kalo bokap bakal mau nerima gue lagi."
"Sebenernya gue juga sempet ngerasa heran. Kenapa lo bisa gegabah banget buat ambil keputusan besar ini. Padahal, lo bisa aja bolak-balik buat ngurusin keduanya. Lagi pula, lo punya orang kepercayaan juga kan, di sana? Lo laki-laki single, langkah lo masih panjang."
