Stalker : 35

2.7K 289 106
                                    

"Udah berapa lama sih lo ditinggal sama Candra?" Kanya bertanya sambil menyerahkan es jeruk yang sudah ia pesankan pada Windy yang masih memberengut di meja kantin dengan tidak bersemangat sama sekali.

Rasanya, hari-harinya berubah semenjak Candra sudah berangkat ke Bandung. Padahal ia bilang akan baik-baik saja, kan? Hah, baik-baik my ass. Nyatanya tidak ada satu haripun di hidup Windy yang berhenti memikirkan Candra setiap waktu.

Rasanya ia jadi kekurangan oksigen dalam tubuhnya. Windy rindu Candra. Ingin ketemu dan memeluk lelaki itu.

"He! Ditanya malah bengong! Udah berapa lama ditinggal Candra, hah?" Kanya gemas. Sedari tadi yang diajak ngobrol bukannya menjawab malah menggigit sedotan es jeruk.

"Dia udah dua bulan di sana, Kanya."

Kanya tersedak nasi gorengnya dan langsung menyambar es teh di sampingnya. Dua bulan? Bukan dua hari? Kok Kanya baru sadar sudah selama itu Candra hilang dari hidup Windy?

"Lumayan lama sih, ya." Kanya tersenyum canggung dan merasakan iba juga pada Windy yang menahan rindu selama itu. Bahkan, Kanya saja jika tidak bertemu Karesh dua jam bisa mengomel dari pagi sampai ketemu pagi lagi. Ini Windy kok betah banget merindu selama dua bulan?

"Tapi, komunikasi masih jalan, kan? Masih aman, kan?"

Windy menggeleng. "Kemarin-kemarin iya aman. Tapi seminggu ini dia tuh selalu slow respons, Nya. Windy telepon beberapa kali ga diangkat. SMS, whatsapp, DM pun ga dibales sama Candra. Huhuhu, balasnya nanti kalau udah berhari-hari." Windy membenamkan wajahnya pada meja makan dan menangis.

Kanya menghela napas dan menepuk-nepuk punggung Windy untuk menenangkannya. "Udah udah. Bulan depan udah libur semester, loh. Gunain waktu lo buat ngunjungin dia di Bandung." Kanya memberi solusinya sambil memberikan senyuman.

Windy menarik napas dan membuangnya lagi. "Gimana kalau Candra selingkuh di sana? Nanti Windy sakit hati, Nya."

"Ya elah, Win. Belum juga disamperin udah bilang selingkuh aja. Mungkin si Candra emang lagi sibuk banget ngurus pekerjaan di sana. Kan perusahaan begitu kalau dia ngurus sendiri juga pasti keteteran. Berpikir positif aja, Win."

"Tapi –"

"Udah, ah. Jangan dibahas, nanti mood lo makin anjlok. Mending makan nih!" Kanya menyodorkan nasi goreng di hadapan Windy.

Windy menatap nasi goreng itu dengan bibir cemberut. "Terakhir kali Candra ajak Windy makan nasi goreng, Nya!!!" rengeknya kembali menangis.

YA ALLAH WIN?!! YA KALI DI NASI GORENG ADA MUKA CANDRA!!!

###

Hari yang Windy tunggu akhirnya tiba. Libur semester sudah menyambutnya dan di hari libur yang ia miliki ini, ia akan menyempatkan menemui Candra di Bandung. Enak saja Candra tidak menghubunginya selama dua bulan ini? Memangnya hati Windy hanya persinggahan?

Tapi, jika dipikir hubungan mereka ini sudah berkisar selama enam bulanan. Lumayan lama menurut Windy. Tapi ya itu, setelah Candra ke Bandung, sifat ilang-ilangannya itu loh yang buat Windy geregetan. Dulu awal Candra pergi, semingguan mungkin mereka bisa VC sebanyak tiga sampai empat kali sehari. Tapi setelah dua bulan terlewati, seminggu ini kabar Candra seolah hilang ditelan bumi. Lelaki itu ke mana, sih?

Hilang kok ga pamitan sama Windy?

"Udah siap belum?" tanya Sanja yang baru sampai dari mengisi bensin mobil sampai full. Dengan rengekan Windy, ia memaksa semua orang untuk ikut ke Bandung. Ya siapa lagi? Sanja, Karesh, Kanya dan Cia yang entah sejak kapan sudah menjadi bagian dari sahabat Windy juga.

STALKER | Wenyeol  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang