Mulmed : Baju Windy pas acara ultah Rara
***
"Pesta Rara"
Karesh dan Candra nampak mulai bosan menunggu kekasih mereka memilih baju untuk. Sudah hampir malam dan berjam-jam lamanya, dan sudah beberapa toko didatangi, namun Windy dan Kanya belum bisa menjatuhkan pilihan tentang baju yang akan digunakan untuk pesta Rara.Dan rasanya Karesh serta Candra sudah sangat suntuk dengan pertanyaan, 'ini bagus nggak?' 'yang cocok mana?' 'ini sama ini bagusan mana?'
Memang cewek itu selalu sama di manapun. Pertanyaan mereka bisa seperti anak kembar.
"Kak...."
"Ya, sayang?" sahut Candra ketika Windy menghampirinya.
"Sini deh." Windy menarik tangan Candra berdiri dan keduanya menuju ruang ganti membuat mata Karesh melebar sempurna melihat itu.
Setelah keduanya masuk ke dalam kamar ganti, Windy nampak murung. Candra lantas mengusap pipi Windy. Tidak tahukah Windy jika mereka sedang dalam ruangan yang sepi seperti kuburan?
"Kamu kenapa?"
"Windy bingung. Bajunya nggak ada yang cocok ke Windy," keluhnya dengan manja sambil merendahkan keningnya pada dada bidang Candra.
"Ya ampun. Kirain kamu mau ngajak kakak ngapain ke sini," kata Candra membuat Windy merenggut sebal. "Kan aku udah bilang. Kamu pakai apa aja cantik. Nggak usah nanya ini itu," tambahnya menghibur. Namun bagi para gadis, hal itu tidaklah menghibur sama sekali, namun semakin menambah kegalauan.
"Kakak nggak ngerti!"
"Nggak ngerti gimana, sih? Tell me..."
"Windy tuh harus lebih out standing dari Rara!"
"Kenapa harus?" Candra mengerutkan keningnya belum paham.
"Soalnya dia mantan kakak!" ucap Windy bersungguh-sungguh dengan nada merajuknya yang membuat Candra malah menahan senyumannya.
***
Akhirnya setelah kemarin Windy dan Kanya mencari-cari gaun, Windy jatuh hati pada sebuah crop top berwarna hitam. Yang ia padukan dengan rok jeans hitam juga. Nyatanya inu mengejutkan Candra. Karena awalnya ia tidak tahu pilihan Windy akan seperti ini. Ia juga tidak terlalu memperhatikan kemarin. Dan ia sedikit menyesal tahu jika kekasihnya mengenakan pakaian kurang bahan begini.
Namun mau melarang dan menyuruh Windy mengganti pun, rasanya sulit. Karena kelihatannya Windy sangat nyaman dan senang memakainya.
Candra sendiri memakai pakaian yang lebih casual seperti jaket denim.
Dan ketika sampai pada tempat acara yang diadakan di sebuah klub malam, Windy nampak cemas.
"Kamu nggak pernah ke klub?"
Windy menggelengkan kepalanya. "Pertama kalinya. Kakak udah sering?"
"Sering sih," jawab Candra santai kemudian merengkuh pinggang Windy. "Biar nggak ada yang godain kamu. Lagian pake baju kenapa gini, sih, sayang? Masuk angin nanti."
"Kakak nggak suka?"
"Aku sih suka. Tapi nggak suka kalau yang lain ikut nikmatin." Candra mendengus sebal namun Windy malah tersenyum kemudian melingkarkan tangannya pada lengan Candra. Diberikannya satu kecupan di bibir pria itu membuat Candra menaikkan alisnya.
"Nggak usah mancing-mancing, deh."
"Apaan sih?" Windy berpura-pura tidak paham.
"Ya nggak usah mancing kalau kamu nggak mau kita masuk lagi dalem mobil." Candra mengancam.

KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER | Wenyeol ✔
FanficAwalnya hanya sepihak, kemudian jadi dua pihak. Kemudian melebar sampai ke mana-mana. Namanya juga takdir, siapa yang bisa menebak? ______ Vange Park © 2018