> Haeryung pov
" SAN ! " Aku tersedar dari lenaku . Nafasku tercungap-cungap sambil cuba memproses apa yang berlaku .
Wooyoung hampir terbabas sebab terkejut dengan jeritanku . Dia mula mengusap dadanya .
" Sayang kenapa ni? " Wooyoung yang sedang memandu kelihatan risau . Dia melihat mengusap bahuku untuk menenangkanku .
" S-saya mimpi pelik .. " Aku memandang Wooyoung dengan resah . Eunyoung yang sedang nyenyak tidur di belakang juga aku pandang sekilas .
" Pelik? Awak okay tak ni kalau tak kita balik jelah . " Cadang Wooyoung . Aku menggeleng kepala laju . Air mata yang bergelinang tadi aku lap .
" Tak apa saya okay , mimpi je tu . " Aku meraup wajahku kasar . Wooyoung mengerutkan keningnya sambil memandang bawah mataku yang sedikit sembab .
" Betul ni? " Soal Wooyoung . Wajahku di pandang silih berganti dengan jalanraya .
" Iyaa sayang ~ " Balasku dengan senyuman lebar . Wooyoung mengangguk .
" Risau saya awak jerit macamtu tadi haih .. kita hampir jadi arwah tahu tak ? " Wooyoung menghela nafas . Aku tahu dia sangat terkejut , yelah bukan main sunyi lagi masa aku tidur tadi . Radio pun dia perlahankan taknak bagi aku terjaga .
" Mian.. " Aku mencuit dagu flawless Wooyoung lalu di garu seperti anak kucing . Wooyoung mengekeh geli lalu mengepit lehernya .
Aku mengalihkan pandangan ke luar tingkap kereta selepas memujuk Wooyoung .
》SKIP
" Kajaa " Wooyoung mengangkat Eunyoung keluar dari perut kereta . Aku menutup bonet selepas selesai mengeluarkan barang .
" Eun nak jalan dengan unnie . Appa tolong bawakkan hadiah Eun ! " Wooyoung ditingalkan dengan bagasi dan barang-barang Eun . Eun berlari anak menuju ke arahku yang baru sahaja ingin berjalan ke arah lif .
Kami berada di apartmen kediaman Puan Jung sekarang . Wooyoung nak hantarkan Eun balik semula sebab Puan Jung kata bosan tak ada peneman .
Aku ikut sebab Eun menangis nak suruh aku jumpa halmeoni dia . Wooyoung cakap alang-alang tu boleh kenal dengan bakal mak mertua . Aku pun setuju la sebab duduk rumah pun tak ada buat apa .
Pintu lif terbuka . Cepat-cepat kami bertiga masuk ke dalam lalu Eun menekan butang tingkat 14 . Aku hanya melihat kelagat Eun dari belakang . Wooyoung mencuit jariku tanpa Eun sedar .
" Awak nervous ke? " Soal Wooyoung selepas nampak aku tap-tap kasut kaki ke lantai dengan laju .
" Bolehla.. " Jawabku jujur . Wooyoung mengangguk .
" Jangan risau , omma saya mesra orangnya . " Beritahu Wooyoung untuk menenangkan aku .
Yelah tapi yang aku risau ni , aku agak introvert dengan orang lebih tua . Lebih kepada angguk-angguk, geleng-geleng saja .
Aku hanya mengangguk lalu tersenyum kecil . Wooyoung membalas dengan segaris senyuman .
ting!
Kami akhirnya sampai ke tingkat 14 . Eun menarik tanganku dan Wooyoung keluar dari lif . Laju sahaja kami mengikut langkah Eun dari belakang . Kadang-kadang Wooyoung kena tinggikan suara sedikit sebab Eun berlari laju sangat .
Kami menekan loceng lalu bunyi klik! mula kedengaran dan pintu terbuka . Terpancul muka Puan Jung yang dah menunggu kami bertiga .
" Aigoo rindunya dengan cucu kesayangan halmeoni ni~ " Puan Jung mengangkat Eun dan memeluknya erat . Pipi tembam Eun digomolnya geram .
YOU ARE READING
[𝘾] 𝐖𝐈𝐋𝐋 𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃?:𝐖𝐎𝐎𝐒𝐀𝐍
Fanfiction!!TW!! : cringe,cliche ( i write diz ff when i was a delulu teenager / baby atiny => ) Mula-mula bergelak ketawa , pada pertengahannya saling tak percaya dan pada akhirnya akan berbahagia . start: 12/12/19 end : 31/12/20 final update : 25/2/24 st...