Ep.11 - Sentuh

1.1K 208 99
                                        

‘Menjadi lebih dekat dengan menyentuh ingatanmu.’

HOTEL DELUSIONSelasa, 30-03-2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOTEL DELUSION
Selasa, 30-03-2020

Kita pasti bisa budayakan vote dan comment!

~ GANBATTE ~
.
.
.

OH SEHUN ditemani Chae Hyungwon tengah berada di taman. Keduanya menatap lurus pohon delusi yang kembali tumbuh setelah ratusan tahun mati tanpa meninggalkan bekas, seolah hilang tertelan tanah. Kejadian tak masuk akal lainnya memang kerap terjadi di delusi dan itu merupakan hal yang wajar bagi penghuninya.

Berdiri tegak dengan menyilangkan tangan di depan dada, Sehun menatap lekat-lekat sebuah pedang yang tertancap cukup dalam di dahan pohon. Saat itu tanpa Sehun dan Hyungwon ketahui, Soul Pain, Jiho, muncul tak jauh dari tempat mereka memandangi pohon delusi.

“Kira-kira apa alasan pohon ini tumbuh lagi?” pikir Hyungwon.

“Aku jatuh cinta padanya.” Sehun melanjutkan ketika lawan bicaranya menoleh dengan alis bertaut, “Jantungku berdetak dan mungkin itu telah menjadi salah satu penyebab pohon delusi tumbuh kembali.” Ia menyimpulkan dengan serius, melangkah perlahan seraya mengulurkan tangan untuk meraih pedang yang dulu selalu dibawanya.

Dia mengira ingatannya memudar seiring berjalannya waktu, ternyata itu malah melekat kuat dalam pikiran yang buntu. Seketika menumbuhkan kemarahan yang teramat, kedua tangannya memegang gagang pedang kuat-kuat dan Sehun benci sekali dengan keadaan ini.

“Kau masih tidak bisa menarik pedangnya?” tanya Hyungwon sekedar memastikan.

“Seperti yang kau lihat.” sahut Sehun.

Jiho bertepuk tangan, melangkah angkuh menghampiri Sehun dan Hyungwon yang serempak melihat ke arah kedatangannya. Sehun membuang muka malas, sementara Hyungwon segera memberi salam hormat. Sepertinya Hyungwon harus segera undur diri, memberi ruang bicara bagi kedua soul yang sering bersitegang.

“Kau jangan sampai berurusan dengan Soul Greed (Jiwa Serakah/Tamak).” kata Jiho setelah sebelumnya menunjukkan raut wajah kemenangan, iya, cepat atau lambat dia bisa melepaskan kesakitan Sehun.

Memamerkan hasil kerja kerasnya dengan menumbuhkan kuncup-kuncup bunga di setiap ranting pohon delusi. Entah mengapa ia merasa ada yang mengganjal setelah mendengar pengakuan Sehun, akan perasaan pria itu terhadap pengantin delusi. Makanya secara spontan berpesan agar Sehun mampu bersikap konsisten dengan pilihannya, untuk segera meninggalkan delusi dan berhenti menjadi pemilik hotel.

“Melihatmu bertingkah seperti ini, membuatku ingin tetap tinggal.“ cibir Sehun.

“Jangan terlalu mencintainya, kau hanya perlu memekarkan bunga delusi, setelah itu ambil pedangmu kembali dan pergi dengan tenang. Semoga kau berhasil.” terang Jiho yang lalu menghilang.

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang