Ep.8 - Merasa

1K 202 98
                                    

‘Sesuatu yang harus dirasakan.’

HOTEL DELUSIONSelasa, 18-03-2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOTEL DELUSION
Selasa, 18-03-2020

Cuma mau bilang kalau kalian hebat!
~ HAPPY READING ~

_ Support Cast in this episode _
Masih Soul Healer, Seola

_ Support Cast in this episode _Masih Soul Healer, Seola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Dia sangat marah.” kata Seola yang memperhatikan gerak-gerik Sehun dalam menghadapi soul pendendam, di depan pintu kamar 273 yang terbuka lebar.

Nde, aku belum pernah melihat Oh Sajang semarah itu.” tukas Hana.

Gwajang-nim, bersiaplah untuk menerima hukuman darinya.” Seola memberi peringatan selagi dilihatnya Sehun mendorong pelan Sejeong sehingga pelukan terlepas. “Atau mungkin kau akan terbebas dari hukuman.” Ia melanjutkan sambil tersenyum simpul.

Sehun melangkah cepat-cepat, sesuatu yang aneh telah menggelitik hatinya hingga berdesir hebat.

“Oh Sehun-sshi, tunggu aku!” seru Sejeong memandang takut sekelilingnya. “Kkomaeng-ah! Gwaenchana (Kau tidak apa-apa)?” ia bertanya setelah penglihatannya berhenti pada sesosok anak lelaki yang berdiri menatapnya dengan sendu.

“Dasar gadis bodoh.” celetuk Sehun mendengar pertanyaan Sejeong pada soul pure (jiwa murni) yang seharusnya sudah ditransfer ke Hotel Del Luna, ia segera menambahkan dengan menatap kesal Hana, “Shin Gwajang, kauᅳLUPAKAN! Bawa dia ke ruanganku!”

Ada yang perlu Seola tegaskan mengenai obrolannya tadi bersama Sehun, jadi ia mengikuti pemilik hotel itu. Sebelum mengawali perkataan, ia mendenguskan tawanya merasakan kemenangan yang berpihak padanya, sungguh melegakan.

“Lihatlah sikap pedulinya telah membantumu dalam menyelesaikan tugas yang belum tuntas, anak kecil itu bisa pergi bersama orangtuanya ke tempat yang lebih baik.” jelas Seola melirik lawan bicaranya yang tampak enggan menanggapi, tetapi itu tidak masalah baginya dan meneruskan, “Sekarang apa kau masih ingin aku mengambil kutukan ‘panggil’ yang kau,-”

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang