Ep.41 - Delusi

584 124 60
                                    


‘Kesulitan membedakan realitas.’


HOTEL DELUSION
Rabu, 08-07-2020
.
.
.
_Cameo yang udah kayak support cast_

Kim Sejeong segera turun dari tempat tidur, dan berjalan sempoyongan menuju cermin yang selalu digunakan untuk mengepas pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Sejeong segera turun dari tempat tidur, dan berjalan sempoyongan menuju cermin yang selalu digunakan untuk mengepas pakaian. Dadanya terasa sesak.

“Oh Sehun kau di dalam, keluarlah…” ia mengetuk cermin sambil terisak, “Kau mendengarku, meski kau menghapus ingatanku, aku tidak akan semudah itu melupakanmu. Temui aku, satu kali lagi saja. Aku mohon!”

Sepasang tangan itu bergerak lebih cepat, menimbulkan suara berisik dari kaca yang terus digedor. “Apa kau sudah menghilang? Jawab aku! OH SEHUN!”

“Sejeong-ah, kau kenapa?”

Sejeong menoleh ke arah pintu kamar mendengar suara ibunya memanggil dari luar. Dengan langkah tergesa, Sejeong menghampiri pintu namun penglihatannya tidak sengaja mendapati dinding yang kosong tanpa bingkai foto. Sesaat setelah ia membuka pintu, pertanyaan terlontar begitu saja,

Eomma di mana foto pernikahannya?” Sejeong menunjuk ke arah tempat tidur, “Foto pernikahanku dengan…”

“Kim Sejeong!” sentak Jungahn segera menambahkan, “Pernikahanmu dibatalkan.”

Tangisan Sejeong semakin pilu, “Aku tahu, dia membatalkannya karena tidak ingin aku dalam bahaya. Eomma, beritahu dia kalau aku ingin menemuinya,”

“Sejeong-ah, dunia kalian berbeda. Eomma akan carikan pria lain yang lebih baik, jadi kau jangan seperti ini,” bujuk Jungahn, mana mungkin ia meminta Kihyun yang sedang tur dunia untuk datang menemui Sejeong.

"Aku tahu, EOMMA!"

"Kenapa berteriak pada Eomma."

Sejeong memukul-mukul dadanya dan mengerang putus asa. Rasanya ia tidak bisa berhenti menangis. Ternyata ia tidak bisa menerima semua ini. Ke mana ia harus mencari Oh Sehun?

Jungahn turut menangis mengetahui kerapuhan Sejeong, anaknya tidak mungkin tidak patah hati setelah lama menjalin hubungan dengan Kihyun. Tiba-tiba napas Sejeong tidak beraturan dan tubuhnya ambruk ke lantai.

≈ ≈ ≈

Seola tampak sibuk dengan ramuan yang tengah dibuatnya. Seperti perkiraannya, Sehun akan berkunjung ke toko obat. Melayangkan tatapan tajam, lantas merebut cairan berwarna ungu dari tangan Seola, melemparnya ke sembarang arah.

“Oh Sajang tenanglah,” kata Seola sambil mengintai ke sekitar, ia memastikan tidak ada Jiho yang mendengar obrolan mereka nanti.

“Apa yang terjadi, kenapa dia bisa mengingatnya?”

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang