Ep.28 - Berkencan (III)

711 156 76
                                    


‘Selalu ada awal dan akhir dari sebuah masalah.’

HOTEL DELUSION
Selasa, 09-06-2020
.
.
.
_ Cameo _
Park Seojun (Actor), Lee Luda (WJSN) & Kang Seulgi (Red Velvet)

Cemburu itu normal dan diperlukan ketika kita berada dalam sebuah hubungan asmara. Sehun rasa tidak perlu mengelak atau menyangkal bahwa dia memang pernah iri melihat kedekatan Bona dan Eunwoo. Tetapi itu terjadi ketika keduanya hidup sebagai Putra Mahkota Ui’an dan Putri Mahkota Yeon.

“Mungkin kau yang cemburu.” Sehun mampu mengartikan rasa cemburu di wajah cerah Sejeong, wujud ekspresi bahwa wanita itu peduli dan ingin hubungan yang baru terjalin dengannya tetap langgeng.

Jogeum (Sedikit).” Sejeong akui, ia sedikit cemburu namun tak sampai menganggap Bona sebagai ancaman.

Sehun pikir musim semi benar-benar telah datang padanya. Ia sibuk memperhatikan wajah cantik bersemburat merah yang tidak pernah berhenti menyunggingkan senyum padanya.

“Kim Sejeong kebetulan sekali!” sapa Bona sudah berada di dekat pasangan yang sedang saling pandang itu. Sehun dan Sejeong serempak menoleh. “Kalian sedang berkencan ya.” lanjutnya terkesan iri mengetahui mereka sudah menikah namun masih seperti pasangan muda yang kasmaran.

“Kulihat kalian memasang gembok cinta, hoksi (apa mungkin)…”

Nde, maaf tidak memberitahumu lebih dulu.” Bona menyela perkataan Sejeong dengan malu-malu.

“Bukan masalah, lagi pula kita baru bertemu lagi setelah sekian lama. Akan sangat canggung kalau langsung bercerita mengenai hubungan asmara.”

Sementara kedua wanita itu sibuk mengobrol, Sehun terus memandangi Eunwoo penuh selidik. Hingga sudut-sudut bibirnya terangkat, lega melihat laki-laki itu berdiri tegap dengan memasang sikap acuh tak acuh. Sosok Putra Mahkota Ui’an berubah tegas, nampak dapat diandalkan dan tidak perlu perlindungan lagi dari pengawal. Rasa bersalah yang telah lama menggelayuti menjadi lebih ringan di pundaknya.

Dipandangi sedemikian rupa oleh Sehun, serta merta membuat Eunwoo tertawa kikuk, setengah bergidik. “Cepat sana, pasang gembok cinta kalian!” kata Eunwoo dengan suara meninggi saking risihnya terhadap tatapan Sehun.

Sejeong melempar jauh-jauh kunci setelah gembok terpasang di antara gembok lainnya. Tersenyum lebar, matanya pun tampak membuat segaris lengkungan yang amat manis. Begitu menarik untuk dilihat Sehun, sampai-sampai tangan Sehun mengusak pucuk rambut Sejeong.

Cekrek~

Moment manis itu baru saja diambil oleh Bona menggunakan kamera ponselnya. “Ayo kita berfoto!” ajaknya berhambur mendekati Sejeong, berdiri di sebelahnya seraya mengamit lengan Sejeong. “Chagiya (Sayang), kau yang mengambil fotonya.” Ia menyerahkan benda petak itu pada Eunwoo, berpikir Eunwoo yang memiliki tangan panjang, dapat menghasilkan foto selca (self camera) lebih bagus darinya.

“Kau yang paling ujung, tolong berdiri agak ke depan.” Eunwoo melihat melalui layar ponsel, mengintruksi Sehun.

Ini pertama kalinya Sehun mengambil gambar, dan mungkin ia tak tahu harus bagaimana. Saat itu Sejeong menariknya agar bergeser lebih dekat.

“Hitungan ke tiga bilang kimchi ya.” kata Eunwoo.

Bona dan Sejeong mengangguk bersamaan, memasang senyum terbaik mereka. Sedangkan Sehun tampak berlatih dengan senyumnya.

“Satu, dua, tiga… KIMCHI!”

≈ ≈ ≈

Berapa kali pun Sehun dan Sejeong berusaha pergi, mereka tetap tertahan bersama satu pasangan berisik, yang tanpa sadar telah mengikuti. Tiba-tiba saja, menjadi kencan ganda. Menaiki kereta gantung untuk turun dari menara, tentunya dengan masih diikuti Bona dan Eunwoo.

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang