Ep.26 - Berkencan (I)

821 165 69
                                    


‘Selalu ada awal dan akhir dari sebuah kebersamaan.’


HOTEL DELUSION
Minggu, 07-06-2020
.
.
.
_ Cameo _
D.O (EXO)

Satu tahun sudah Kim Jiyeon menyandang gelar sebagai Putri Mahkota Yeon. Ia semakin akrab dengan Putra Mahkota Ui’an. Hampir sebagian harinya dihabiskan untuk bermain bersama laki-laki tersebut, tentu saja Sehun dan Hyungwon ikut berada di sekitar mereka. Menjaga dua tokoh yang kelak memimpin Negara dari segala macam ancaman.

Seperti hari ini, mereka tengah berburu dengan iring-iringan beberapa pengawal serta pelayan. Putra Mahkota Ui’an menaiki kuda, seperkian detik kemudian melepas anak panah dari busurnya. Semua pelayan berlarian, memastikan ke mana arah panah itu berakhir yang lalu salah satunya berseru,

Seja Jeoha berhasil mengenai sasaran!”

Jiyeon yang sedari tadi mengekor di belakang bersama kuda putihnya, dengan cekatan memasang anak panah, ia baru saja melihat rusa lain lewat dalam penglihatannya. Tak lama dua kuda hitam menghentikan gerak kaki, ketika si penunggang memberi aba-aba untuk berhenti tepat di tiap sisi kuda yang ditunggangi Jiyeon. Panah melesat cepat, mengenai pangkal kaki rusa.

“Kau memang mahir berburu.” komentar Hyungwon sambil memasang senyum gusi.

“Siapa yang dulu mengajariku memanah.” Jiyeon menoleh ke sebelah kanannya, sedang Hyungwon mulai mendecih ketika Jiyeon tertawa lebar pada sang guru. “Aku hebat, kan.” lanjutnya dengan suara penuh tekanan.

"Iya, kau hebat." kata Sehun, ia juga ikut menarik sudut-sudut bibirnya, membuat guratan senyum, yang mendapat perhatian dari Putra Mahkota Ui’an.

Keturunan raja itu melihat tak suka sang pengawal yang terlampau akrab dengan calon istrinya. Dia tidak bodoh, pengawalnya itu masih menyukai Jiyeon.

“Apa aku pecat saja dia.” gumam Putra Mahkota Ui’an untuk kesekian kalinya dalam setahun terakhir.

≈ ≈ ≈


“Kau ingin aku mengajarimu memanah?”

Sejeong menempelkan kedua telapak tangan penuh harap. Dia juga ingin diajari olahraga panahan, dan pasti akan semahir Jiyeon. “Bukankah kau bilang akan menuruti keinginanku.” kata Sejeong mengingat dengan jelas perkataan Sehun kemarin sore.

“Lagi pula aku termasuk orang yang mudah belajar kok.” Ia kembali meyakinkan Sehun.

“Tidak masalah, kebetulan aku juga pengajar terbaik.” sahut Sehun sembari mengangkat dan menengadahkan telapak tangan, memberi isyarat keluar portal berupa sebuah cermin di sudut ruangan.

Dengan cepat Sejeong menggenggam tangan Sehun. Tidak sabar menantikan pengalaman baru yang belum pernah terpikir untuk dilakukannya dikencan pertama. Ia melangkah ringan, menembus cermin yang lebih dulu dimasuki Sehun.

Setelah keluar dari cermin di sisi toko serba ada, Sehun segera membawa Sejeong ke deretan minuman botol. Mengambil dua botol secara acak dan tak lupa membayar. Si kasir terheran-heran, seingatnya tidak ada pengunjung yang memasuki toko, apa dia tidak menyadarinya karena asyik dengan membaca buku.

Sejeong menangkap raut wajah keheranan laki-laki muda di depannya, menebak kalau pekerja paruh waktu itu seusia Kim Taehyung. Melirik name tag yang tersemat di rompi kerjanya.

“Do Kyungsoo haksaeng (pelajar), pasti kau sibuk belajar untuk ujian akhir sekolah, eungwonhada (aku mendukungmu).” kata Sejeong mengalihkan perhatian si kasir mengenai kehadirannya yang tiba-tiba.

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang