‘Perasaan dalam hati ini tak pernah memudar untukmu.’
HOTEL DELUSION
Selasa, 07-07-2020
.
.
.Seperti biasa, Minhyuk berdiri di balik counter resepsionis. Suasana hotel kembali suram. Sepeninggalnya pengantin delusi semua karyawan tampak lesu. Dalam semalam pohon delusi kehilangan banyak bunga, daunnya pun mengering.
Di sisi lain, Hana tengah mendorong troli makanan di sepanjang lorong menuju bar. Sosok laki-laki yang dikhawatirkannya sejak kemarin, masih duduk sambil menegak banyak minuman buatan Hyungwon. Lusinan gelas memenuhi meja, lebih dari sepuluh botol kosong tergeletak tak beraturan.
Di depannya tampak Mina mengomel sambil membersihkan meja. “Oh Sajang berhentilah minum, berantakan… kau berantakan sekali!”
Hyungwon memberi isyarat agar Mina tetap diam. Namun gadis itu terus berbicara, menyalahkan keputusan Sehun yang telah mengirim Sejeong kembali ke dunia.
“Oh Sajang aku bawakan makanan, setidaknya kau harus tetap makan.” Hana meletakan semangkuk penuh nasi, kimchi chigae (sup kimchi), pajeon dan masakan rumahan lainnya. Mengingatkan Sehun pada makan malam bersama keluarga Sejeong.
“Percuma dia tidak akan makan.” celetuk Mina.
Sehun mengambil sendok, menyuapkan nasi, menyeruput kuah kimchi chigae, begitu seterusnya melahap semua makanan.
“Oh Sajang aku tahu kau kelaparan, tapi makanlah pelan-pelan.” Mina menyiratkan kekhawatiran yang sama seperti Hana, ada yang mengganjal pikirannya sehingga ia bertanya, “Aku menemui Sejeong Eonni di tempat kerjanya, dia tidak mengenalku.”
Sehun sempat menghentikan aktivitas makannya, namun tak sampai dua detik, ia kembali memakan pajeon. Hyungwon menunduk dalam, ia tahu apa yang telah dilakukan Sehun, dan menghargai keputusan temannya itu.
≈ ≈ ≈
Kemarin sore, acara pernikahan berakhir dengan mempelai wanita yang tak sadarkan diri setelah menerima ciuman di kening. Sehun segera menangkap tubuh Sejeong, kemudian menggendongnya ala bridal style. Ia baru saja mengambil semua ingatan Sejeong mengenai dirinya dan Hotel Delusion.
Sekarang bukan hanya kelopak bunga di langit-langit aula yang berjatuhan. Kelopak bunga delusi pun gugur seperti hujan deras menutupi permukaan tanah di taman. Hal itu dipengaruhi oleh Sejeong yang melupakan kenangan masa lalu Sehun, mereka tidak lagi berbagi kesakitan.
Jiho berdiri dari kursinya, mengembuskan napas melihat Sehun berjalan menuruni panggung. “Sampai akhir dia bertindak seenaknya.”
“Jadi ini pilihanmu, Oh Sajang.” Seola mengangguk kecil.
Suara orang-orang bercampur, terdengar samar namun Sehun mengetahui keriuhan di sekitarnya dan pandangan tiap pasang mata tertuju padanya yang terus melangkah melewati berbagai macam ekspresi. Cemas, heran, penasaran… entahlah, Sehun hanya ingin membawa Sejeong pergi secepatnya dari delusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Delusion
Fanfiction[END] Entah mengapa Kim Sejeong bisa berada di sebuah hotel yang katanya diperuntukan sebagai tempat beristirahat, jiwa-jiwa yang tersesat. Anehnya lagi dia disambut dengan baik oleh para pegawai di hotel. Seperti tamu kehormatan yang harus dilayani...