‘Tidak ada yang tahu bagaimana akhir dari sebuah kebersamaan.’
HOTEL DELUSION
Kamis, 10-06-2020
.
.
.
_ Cameo _
Taeyong (NCT), SuA (Dreamcatcher), Luda (WJSN)
“Syukurlah aku ada tugas lain jadi tidak usah pergi ke Jeju untuk meliput berita penemuan mayat di Let’s Run Park. Rasakan kau Doyoung.”Seorang laki-laki bertubuh tinggi, memiliki dagu lancip dan alis mata tebal baru saja memasuki restoran Danbam. Tangannya sibuk melihat hasil jepretan dari kamera, sembari mengomentari kinerja rekannya yang malas, dan sering kali melempar tugas ke luar kota padanya. Di leher si laki-laki tampak menggantung tag nama bertuliskan, Lee Taeyong, memberitahu profesi laki-laki itu sebagai reporter dari Harian Ilbo.
Taeyong melirik wanita yang sedari tadi mengekor di belakang, tampak gurat wajah terkejut tatkala menggumamkan sesuatu dengan suara pelan,
“Bukankah itu Oh Sajang?”
Segera saja Taeyong menoleh, “Apa ada seseorang yang kau kenal di sini, mana, mana… biar aku potret,” tawarnya sumringah, mencoba mengikuti arah pandang si wanita.
“Tapi sudah dipastikan kalau dia bukan kerabatku.”
“Kim SuA, bagaimana bisa kau memastikannya tanpa meminta bantuanku. Lalu dari mana kau tahu kalau dia bukan anggota keluargamu yang kau cari.” kata Taeyong meremehkan.
Pekerja paruh waktu, Lee Luda, urung menyapa pelanggan yang tengah berbicara sendiri. Harinya sudah cukup melelahkan oleh kejadian-kejadian aneh, jatuhnya sebotol kecap di gudang secara tiba-tiba, hawa dingin melewati tubuhnya hingga tangisan yang terdengar di toilet.
“Aku akan ke toilet sebentar.” ujar SuA berjalan hati-hati, sebisa mungkin menghindari pandangan Sehun.
“Apa hantu perlu ke toilet! YA Kim SuA!” tukas Taeyong baru menyadari keberadaan Luda, wanita muda itu tercenung memasang tampang ketakutan yang sama seperti SuA sebelumnya.
Jika Luda merasa takut setelah mendengar penuturan Taeyong terkait hantu. Lain halnya dengan SuA yang merasa harus menyembunyikan dirinya dari Sehun, siapa yang tahu kalau seseorang dari delusi itu sedang mencari soul seperti dirinya yang berkeliaran di dunia.
≈ ≈ ≈
“Oh Sajang tidak melihatku, kan.” SuA tidak tahu mengapa harus bersembunyi di toilet, menghela napas panjang mengingat segala macam usaha yang telah ia lakukan untuk mencari identitasnya sewaktu hidup di dunia.
Sebentar lagi saja, SuA ingin menghabiskan waktu bersama Taeyong sampai garis kehidupannya terputus. Antara dua kemungkinan raganya ditemukan dan dapat kembali hidup di dunia sebagai manusia atau kembali ke Hotel Delusion.
“Aku akan membantumu, sungguh!”
Suara itu, SuA mengenalnya. “Kim Sejeong!?” SuA melihat Sejeong terduduk di atas lantai, seperti sedang membujuk soul di depannya yang berlaku agresif. “Hei, beraninya kau mengganggu Pengantin Delusi!” hardik SuA melangkah lebar-lebar, hendak mencengkram soul di ambang pintu bilik toilet. Sampai Soul itu menghilang seketika, sehingga SuA hampir terhuyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Delusion
Fanfiction[END] Entah mengapa Kim Sejeong bisa berada di sebuah hotel yang katanya diperuntukan sebagai tempat beristirahat, jiwa-jiwa yang tersesat. Anehnya lagi dia disambut dengan baik oleh para pegawai di hotel. Seperti tamu kehormatan yang harus dilayani...