Ep.32 - Terluka

614 130 43
                                    


‘Luka yang berbekas, menyisakan perih dalam hembusan napas.’

HOTEL DELUSION
Jum’at, 19-06-2020
.
.
.
_ Cameo _
Seulgi (Red Velvet)

_ Cameo _Seulgi (Red Velvet)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seola menghela napas berat. Menyandarkan punggung di kursi empuknya sambil mengetuk-ngetukan kuku jari telunjuk ke lengan kursi. Sudah cukup lelah menyembuhkan luka para soul, dan memberi kenangan terakhir melalui mimpi, seperti terakhir kali yang dilakukannya pada Seo Jisoo.

Dia kembali mendapat permintaan, hampir seperti permohonan yang wajib terkabul. Salahnya telah menerima sehingga orang itu tidak sungkan untuk meminta lebih. Sementara rekannyaᅳJihoᅳterus menyalahkan sifat terlalu baiknya.

“Sekali ini saja, bantu Kwon Nara-sshi bertemu dengan suami dan anaknya.” bujuk Mina.

Yang empunya nama menunjukan mata sendu, menatap Seola penuh harap. Jika seperti itu, Seola jadi tidak tega yang lalu mengangguk pelan.

“Baiklah, ucapkan salam perpisahanmu, setelah itu pergi dengan tenang… jangan menangis lagi di toilet.”

Nara menjawab dengan sumringah, “Nde, gamsahamnida.”

Satu petikan jari membawa Nara ke dalam mimpi suaminya. Di rumah sederhana yang begitu hangat, ia duduk di sofa ruang bersantai sambil memperhatikan Park Seojun yang tengah memangku Seoraᅳputri kecilnya itu tampak senang melihat para karakter dari kartun Pororo the Little Penguin menarikan gerakan Banana Chacha.

Seola selalu terenyuh menyaksikan interaksi keluarga harmonis, saling memberi dukungan, penuh kasih sayang sampai perpisahan merenggut segalanya. Jiwa penyembuhnya otomatis muncul, seolah ia ingin membantu sehingga tanpa disadari lelah itu seketika hilang entah kemana. Seola terpejam demi mengawasi Nara, namun mendadak matanya terbuka lebar ketika seseorang menggoyangkan tubuh sambil memanggil namanya,

“Seola, Soul Healer Seola!”

“Ada apa?” Terpaksa Seola membalas dengan enggan melihat si pelaku yang telah mengganggu pekerjaannya dalam mengabulkan permohonan soul pure (jiwa murni).

Minhyuk malah menyunggingkan senyum manisnya. Memberi isyarat dengan mengedikan kepala ke arah Luda. Gadis itu menolak pergi sebelum Kang Seulgi dihukum atas perbuatannya dan sebelum mengatakan pada Hyunbin bahwa dia baik-baik saja.

“Kwon Hyunbin, biarkan aku makan malam dengannya untuk terakhir kali.” kata Luda dengan mata berkaca-kaca, ia mulai terisak.

Satu kali lagi saja, setidaknya untuk hari ini. Seola berbaik hati membantu soul mengakhiri kehidupan di dunia dengan memberi kenangan indah kepada orang terkasihnya.

≈ ≈ ≈

“Kami ingin tahu, apa benar kau membunuh Lee Luda?”

Sejeong merengut mendengar perkataan Sehun, itu bukan kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan Seulgi akan kecurigaannya. “Micheoseo (Dasar gila).” Sejeong bergumam sangat pelan.

Hotel DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang