[END] Entah mengapa Kim Sejeong bisa berada di sebuah hotel yang katanya diperuntukan sebagai tempat beristirahat, jiwa-jiwa yang tersesat. Anehnya lagi dia disambut dengan baik oleh para pegawai di hotel. Seperti tamu kehormatan yang harus dilayani...
‘Lebih dari satu orang berkumpul, mendengarkan cerita tentang kita.’
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOTEL DELUSION Minggu, 05-07-2020 . . .
Satu hari setelah pembunuhan Putra Mahkota Ui’an dan Pangeran Mu’an. Istana dikuasai oleh Pangeran Yi Bangwon. Perselisihan pertama para pangeran ini membawa Sehun sampai ke dasar jurang. Seolah tidak ada tempat untuk dipijak, mendekam di penjara dengan kehampaan mengerikan dalam dirinya.
Sehun dituduh sebagai salah satu tersangka pemberontakan atas kematian dua anggota keluarga istana. Tubuhnya digiring untuk bergabung dengan para pemberontak lain. Seluruh rakyat berkerumun menyaksikan eksekusi yang telah menempatkan satu orang laki-laki dengan leher terlilit tambang.
“Hyungwon-ah! Chae Hyungwon!” Sehun mengenali laki-laki itu, ia maju ke depan berusahan melepaskan diri dari ikatan.
Wajah penuh luka dan darah yang belum kering membuat Hyungwon hampir tak dikenali. “LEPASKAN DIA! AKU! AKU YANG BERSALAH! AKU TELAH MEMBUNUH PUTRA MAHKOTA UI’AN!” Sehun mengamuk, dua orang segera menahannya yang terus saja berteriak meminta agar Hyungwon dilepaskan.
“AAARRGGHH! YI BANGWON BUNUH SAJA AKU!”
Napas Sehun tak beraturan, giginya bergemelutuk menahan amarah. Matanya memerah penuh dengki. Hyungwon menangis, lidahnya kelu, ia tidak bisa mengatakan apa pun selain menggumamkan kata maaf.
Dalam hitungan detik, tubuh Hyungwon dibuat menggantung, kakinya bergerak-gerak mencari pijakan. Laki-laki itu kehabisan napas saat leher semakin tercekik. Sementara itu Sehun ambruk, ia menitikan air mata melihat tubuh temannya yang sudah tak bernyawa.
≈ ≈ ≈
“Pantas aku ingin memanggil Hyungwon dengan sebutan Orabeoni.”
Hana, Mina dan Minhyuk mengangguk-angguk paham setelah mendengar cerita Sejeong mengenai hubungan masa lalunya dengan Hyungwon. Tanpa diduga, wanita itu juga melihat peristiwa yang dialami Sehyung sewaktu kecil.
“Jadi ratusan tahun lalu namamu Kim Sehyung, adiknya Hyungwon yang terpisah bertahun-tahun lamanya.” Minhyuk menyimpulkan sambil berpikir mengenai takdirnya. “Mungkinkah aku yang lain berada di suatu tempat, di dunia.”
Yoohyun berhenti mengepakan sayapnya. “Kau tahu, diriku yang lain ada di dunia, dan aku selalu marah bila ingat itu.” Ia mengubah tubuh perinya menjadi sama dengan manusia, sebagai jati diri peri, ia sudah seperti jiwa peri yang tidak diinginkan lagi.
Siapa yang tahu kalau dirinya yang berada di dunia, bisa menjadi seorang manusia.
Minhyuk terlonjak kaget karena tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Sofa kosong lain mulai terisi oleh para soul yang penasaran. Sejeong jadi antusias melanjutkan ceritanya.