‘Berpijar indah dan menghilang, itulah kau.’HOTEL DELUSION
Minggu, 28-06-2020
.
.
.
HAPPY READING
Don't forget vote and comment
.
.
.Kembang api meletus sedemikian rupa dan cahaya yang berwarna-warni mulai menghiasi langit malam. Di tempatnya Sejeong tersentak oleh suara yang dihasilkan dari efek kembang api, namun ia masih tertunduk, hanya melihat sepasang sepatu di hadapannya sambil terisak. Segurat senyum perlahan terbit di wajah Sehun. Diraihnya tangan bergetar itu dan digenggamnya.
“Jangan sentuh…” Sejeong menarik lepas tangannya, enggan melihat lanjutan masa lalu Sehun.
“Tidak ingin lihat kembang apinya.” kata Sehun memutar tubuh Sejeong sehingga membelakanginya, agar wanita itu dapat melihat pertunjukan kembang api.
Seketika itu juga Sejeong dibuat kagum, mata berairnya disilaukan dengan kemerlip indahnya malam. “WOAH, kembang apinya besar sekali.”
Sesaat Sehun larut dari memandangi punggung Sejeong, berlatarkan percikan bunga api yang berpijar, mirip seperti bunga dandelion. Letupan besar membawa cahaya lebih terang, berkilau dan gemerlap dengan gradasi warna lebih beragam. Mungkin ini kesempatan terbaik untuk Sehun menyelesaikan cerita masa lalunya.
Maka ia berdiri di samping Sejeong, berharap hak istimewa pengantin delusi dicabut karena tidak ada lagi yang perlu diketahui dari ingatannya.
“Maafkan aku Kim Sejeong.” kata Sehun, sepintas Sejeong mengerling ke arahnya.
“Ini sangat indah kenapa harus minta maᅳaf,” Tiba-tiba Sejeong merasa tangannya dipegang, “Sudah aku bilang jangan sentuh! Aku tidak mau tahu, Sehun-sshi…”
Sejeong memejamkan matanya, berhenti mengelak dan membiarkan ingatan Sehun memasuki pikirannya bagai potongan film laga bertema kolosal. “Kau membunuh Putra Mahkota Ui’an.” kata Sejeong perlahan membuka mata, dan ia segera mendapat anggukan kecil sebagai jawaban ‘iya’.
Di atas sana, kembang api meletup dengan meninggalkan jejak luncuran. Sejeong baru saja akan mengaguminya tanpa memperdulikan akhir dari Putra Mahkota Ui’an, yang sama tragisnya seperti Kim Jiyeon. Meninggal ditangan sang pengawal yang tampak kalut, setelah menusuk dua orang yang disayanginya.
Tetapi perpisahan kedua pasangan itu sangat memilukan sehingga membuat netra Sejeong memerah, ia kembali menangis. Putra Mahkota Ui’an berusaha meraih lengan Jiyeon yang terkulai lemah di atas tanah. Jiyeon tersenyum sangat tipis, air bening keluar dari sudut matanya.
Sementara suara bising dari pedang yang beradu saling sahut, bercampur dengan suara letupan kembang api yang semakin meriah dalam pandangan Sejeong. Menghantar kepergian sang pangeran dan wanita yang dicintainya. Sejeong jadi tidak ingin melepaskan tangan Sehun, justru ia menggenggamnya erat. Pria di sebelahnya ini pasti sangat menderita, ditambah harus menyaksikan kematian Hyungwon, tepat di hadapannya, tanpa bisa melakukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Delusion
Fanfiction[END] Entah mengapa Kim Sejeong bisa berada di sebuah hotel yang katanya diperuntukan sebagai tempat beristirahat, jiwa-jiwa yang tersesat. Anehnya lagi dia disambut dengan baik oleh para pegawai di hotel. Seperti tamu kehormatan yang harus dilayani...