"Sudah bangun, sayang? Tidurmu nyenyak sekali, hmm."
Luna berusaha menyelaraskan pandangannya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, karena kepalanya masih terasa berputar-putar dan badannya terasa sakit ketika ia terbangun.
"Ini di mana? Kenapa aku bisa ada di sini?"
"Di tempat rahasiaku, sayang. Mulai sekarang kamu harus tinggal di sini bersamaku."
Jonas membelai pipi Luna sambil memberikan seringai senyuman yang membuat Luna bergidik ngeri. Luna melihat sekitarnya dan ia hendak kabur, namun tangan dan kakinya ternyata diikat dengan tali oleh Jonas. Alangkah terkejutnya ketika ia melirik ke arah tubuhnya yang terekspos tanpa mengenakan pakaian sehelai pun. Amarah Luna semakin memuncak, dan ia hanya bisa meludahi Jonas yang masih menatapnya dengan lekat.
"Oh, berani meludahiku, hmm? Tapi tidak apa-apa, yang terpenting semalam aku berhasil menyetubuhimu ketika kamu tidak sadarkan diri."
"Jonas!!! Kenapa kamu melakukan ini padaku? Jangan-jangan akuㅡ"
"Semoga kamu bisa segera hamil ya, sayang. Agar aku bisa menjadi milikmu seutuhnya."
Jonas tertawa remeh, dan Luna hanya bisa menangis karena ia merasa dirinya sudah kotor. Bayangannya kembali pada Jefri yang ia tinggalkan kemarin, dan ia menjadi khawatir karena Jefri pasti sekarang akan kebingungan mencarinya.
"Kenapa menangis, sayang? Kamu merindukan kekasihmu yang buta itu? Ah, aku lupa untuk memberitahunya. Haruskah aku datang ke rumahnya dan memberitahunya jika aku menghamilimu? Pasti dia akan terkejut setengah mati."
"Bunuh aku! Daripada kamu membuat tubuhku menjadi kotor seperti ini, lebih baik bunuh aku!" Teriak Luna kesal.
"Oh, tidak bisa, sayang. Aku akan menjadikanmu bonekaku mulai sekarang. Sepertinya kamu tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi, karena aku akan mengurungmu di sini mulai sekarang."
Luna kembali meludahi wajah Jonas, dan Jonas hanya tersenyum sinis sambil mengusap bekas air liur Luna yang membasahi pipinya. Karena merasa harga dirinya dinjak-injak, Jonas pada akhirnya mengeluarkan sebuah pisau dari sakunya, lalu menodongkan pisau tajam tersebut di leher Luna.
"Oke, bunuh aku! Bunuh aku sekarang! Aku lebih baik mati daripada harus menjadi bonekamu di sini!"
"Nanti, setelah aku bosan bermain-main denganmu yang tidak mau menurut ini, aku akan membunuhmu secara perlahan. Tapi untuk saat ini, bersabarlah, karena aku belum puas bermain-main denganmu."
Jonas menggoreskan pisau tajam tersebut ke kulit leher Luna dengan perlahan, dan Luna hanya bisa menggigit bibirnya karena goresan tersebut terasa sangat perih. Darah segar keluar dari bekas sayatan yang dibuat oleh Jonas, membuat mata Jonas berbinar-binar dan mulai menjilati darah tersebut.
"Gila! Kamu gila, Jonas! Aku sudah tidak bisa mengenalimu lagi! Kamu gila!"
Jonas tertawa keras bak psikopat. "Aku bisa lebih gila daripada ini, sayang. Jika kamu tidak mau menuruti perkataanku, inilah yang akan kamu dapatkan. Harusnya aku juga membawa lelakimu yang buta itu. Tapi percuma, dia pasti tidak akan bisa melihat karya seni yang aku buat di tubuhmu ini."
"Tolong berhenti, aku mohon!"
Jonas menggelengkan kepalanya sembari menggoyang-goyangkan pisaunya. Ia lalu memerhatikan tubuh Luna, dan sudut bibirnya terangkat untuk menampilkan sebuah senyuman yang sulit dimengerti oleh Luna.
"Jangan macam-macam, Jonas! Aku akan memenjarakanmu jika aku bebas nanti!"
"Diam! Dasar cerewet! Sepertinya aku harus membungkam mulutmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODIA
Romance[Jung Jaehyun ㅡ End] ❝Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku, karena cintamu itu dapat mengubahku menjadi yang sempurna di matamu. Meskipun pada kenyataannya, aku tidak sesempurna itu.❞ ⠍⠑⠇⠕⠙⠊⠁ Jefri, adalah seorang lelaki p...