"Hei Yiren, apa kau tahu langkah-langkah untuk membuat sebuah kue?" tanya gadis berambut hitam panjang pada temannya.
"Tentu. Pertama, kau harus pecahkan telurnya." Yiren memecahkan beberapa telur, "Lalu tambahkan tepung. Lebih banyak lebih baik," lanjutnya sambil menuangkan sebungkus tepung.
"Nah, kau bisa tuangkan airnya sekarang!" gadis berambut hitam tersenyum, kemudian menuangkan seember air.
"Nancy, apa kau ingin menambahkan toping?"
"Tentu, karena aku sangat menyukai coklat, 'kue' kita harus tertutupi dengan coklat."
Nancy yang awalnya hanya melihat, kemudian mendekat dan menuangkan cairan yang, entah apa, berwarna cokelat.
"Dan jadilah kue kutu buku cokelat kita," mereka tertawa melihat seseorang yang ternyata menjadi sasaran bahan-bahan tersebut.
Gadis tersebut hanya diam, menunduk, dan hampir menangis. Tapi dia tahu, jika saat ini dia gagal menahan air matanya, maka dia telah kalah.
"Wah wah, sungguh sebuah tutorial yang menarik. Bagaimana jika aku membagikannya? Mungkin akan sangat membantu, terutama untuk ibu-ibu."
Suara seseorang seketika menghancurkan kebahagiaan mereka. Dilihatnya ke sumber suara, terdapat seorang gadis dengan rambut cokelat terang sedang memegang ponsel yang mengarah ke mereka.
"Seoyeon?"
"Ya, ini aku. Si nomor 1 di sekolah, apa ada masalah?" ucap gadis bername tag Jang Seoyeon dengan angkuh.
"Sialan! Berani kau membagikannya, kau akan-"
"Dikeluarkan? Silahkan saja katakan pada kakekmu tersayang. Aku yakin dia tak ingin kehilangan aset berharganya."
Seoyeon menantang Nancy yang kini berada di hadapannya. Gadis yang sedari tadi terduduk di lantai toilet hanya memerhatikan perdebatan mereka.
Nancy berdecak kesal dan pergi begitu saja, diikuti kedua temannya yang sengaja mendorong bahu Seoyeon untuk menjauh dari jalan mereka.
"Hahh," kali ini Seoyeon mendesah napasnya kasar. "Bangunlah, cepat bersihkan rambutmu!" perintahnya yang kemudian dituruti oleh gadis tersebut.
"Chaewon-ah, ini sudah keterlaluan. Kenapa kau-"
"Diamlah!"
Chaewon memotong ucapan Seoyeon dan mengambil kacamatanya yang kini hanya tersisa satu gagang. Meletakkannya di wastafel dan mulai membasahi rambutnya.
Seoyeon heran dengan gadis ini. Sudah setahun lebih diperlakukan tak layak, namun tak pernah melawan ataupun mengeluh pada siapapun.
"Menangislah jika ingin menangis. Hanya ada aku disini."
"Apa aku terlihat lemah dimatamu?" tanya gadis tersebut dingin dengan suara khasnya.
"Terserahlah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️
FanfictionAku tak tahu kapan akhir dari kata selamanya. Entah seratus tahun, sepuluh tahun, atau bahkan esok? Yang jelas, selagi waktu masih berjalan, aku akan selalu di sisimu. Sincerely, Kim Hyunjin. [Completed 04/06/21]