Heejin terlihat sangat serius saat mengerjakan tugas miliknya. Di telinga kirinya terdapat earphone yang terhubung pada sebuah pemutar musik.
Ujung earphone yang lain berada di telinga kanan Hyunjin. Berbeda dengan Heejin, dia sibuk memahami setiap kata yang dia baca pada sebuah novel.
Alat pemutar musik serta earphone yang mereka kenakan adalah milik Yoongi. Sebenarnya mereka tak tahu lagu apa yang terputar, tetapi melodi yang terdengar sangat merdu, membuat mereka nyaman.
Yoongi bilang itu adalah lagu ciptaannya. Dia memang mengambil kelas musik, jadi tak mustahil jika dia dapat menciptakan lagu yang merdu.
"Hyunjin," Hyunjin menoleh ke arah gadis yang tengah merengek memanggil namanya.
"Tolong aku," tangan Hyunjin bergerak melepas earphone yang ada di telinga mereka dan bergeser mendekat ke arah Heejin.
Dia membantu Heejin dalam mengerjakan tugasnya. Hyunjin meletakkan dagunya pada pundak Heejin saat gadis di sebelahnya mulai mengerjakan tugasnya tanpa kesulitan.
Hyunjin memejamkan matanya seiring kedua tangannya memeluk tubuh Heejin.
"Ada apa?" tanya Heejin yang heran dengan sikapnya.
"Entahlah, perasaanku sedang tidak enak."
"Mungkin kau lelah."
"Mungkin," jawab Hyunjin pelan.
"Hyunjin, Heejin," panggil Hoseok pada mereka.
"Ya?" Heejin mengalihkan pandangannya pada Hoseok.
"Bu Sojung memanggil kita semua."
"Kenapa?"
"Entahlah. Sudah ayo."
"Sebentar kak, kami akan menyusul."
"Baiklah," Hoseok pergi meninggalkan mereka.
Heejin membiarkan Hyunjin tetap dalam posisinya, agar dia dapat beristirahat sejenak sebelum menemui Bu Sojung.
"Heejinie," bisik Hyunjin tepat di telinga Heejin, "ayo!"
Mereka berdua berdiri dan pergi menemui Sojung bersama.
Setelah tiba, mereka dapat melihat sepasang suami istri yang sedang duduk di sofa.
"Oh Heejin, Hyunjin perkenalkan mereka Jo Hanseul dan Jo Kahei. Sapa mereka."
"Selamat pagi, nama saya Jeon Heejin," jawab Heejin.
"Kim Hyunjin," gadis tersebut hanya menjawab dengan singkat.
"Kalian bisa memanggilku Hanseul, dan istriku Kahei. Kebetulan aku membawa beberapa macam mainan, pakaian, dan buku. Kalian bisa mengambil sesuai keinginan kalian."
Penghuni panti yang masih anak-anak beralih mencari-cari mainan yang mereka inginkan. Sedangkan yang lainnya lebih memilih mencari buku.
Karena yang lain masih sibuk mencari mainan dan buku. Heejin memutuskan mencari pakaian. Ternyata di sana juga terdapat beberapa aksesoris.
Hyunjin seolah tak tertarik, dia hanya mengikuti Heejin tanpa minat mencari apapun. Mungkin dia hanya akan meminjam buku yang di dapat dari yang lainnya.
"Hyunjin lihat!" Heejin menunjukkan dua buah gantungan kunci. Kelinci dan kucing.
Kemudian dia memberikannya pada Hyunjin dan mulai memilah-milah pakaian.
"Bukankah ini terlihat selaras?" lagi lagi berbau tentang kelinci dan kucing. Dua buah kaos, berwarna merah muda dengan gambar kelinci dan berwarna kuning untuk kucing.
"Karena kucing telah membuagku alergi, aku memilih kelinci."
"Tapi ak—"
"Aku meminta kau untuk mengambilnya. Tak ada penolakan."
"Baiklah," dengan pasrah Hyunjin menerima dua barang tersebut.
Mereka menjauh dari tempat tersebut. Tanpa mereka sadari Kahei berjalan mendekat ke arah mereka, lebih tepatnya Heejin.
"Kau sudah menemukan apa yang kau inginkan?" tanya Kahei seraya mengelus puncak kepala Heejin.
Dengan semangat dan senyum manis, Heejin menganggukkan kepalanya. "Sudah. Terimakasih banyak," jawab Heejin tulus.
"Syukurlah. Lain hari aku akan kembali dengan membawa lebih banyak hadiah untuk kalian."
"Benarkah?"
"Tentu. Ya sudah, aku harus kesana," Kahei berjalan menjauhi Heejin.
Hyunjin yang memperhatikan sejak tadi semakin merasakan perasaan yang tak enak.
"Kak Heejin," Hyejoo menepuk pundak Heejin.
"Apa?"
"Kau suka novel romantiskan? Ini untukmu. Dan ini novel misteri untuk kak Hyunjin. Aku dan kak Sooyoung mencarikannya untuk kalian."
"Terima kasih, Adik Kecil," Heejin mengacak-acak rambut Hejoo.
"Ish, aku hanya lebih muda satu tahun dari Kakak."
"Oh iya, kau benar," Hyejoo semakin cemberut saat tangan Heejin mencubit pipinya. Membuat sang pelaku malah menertawakannya.
"Anak-anak, semua sudah dapat?" tanya Sojung yang dijawab 'ya' serentak oleh anak-anak.
"Ucapkan terima kasih pada mereka."
"Terima kasih~" merecas mengatakannya dengan kompak.
"Baiklah sekarang kalian bisa kembali melanjutkan aktivitas kalian."
Sepasang suami istri tersebut pergi mengikuti langkah Sojung.
"Hei, lihat ini! Bukankah aku semakin terlihat keren menggunakan bandana ini?" tanya Taehyung dengan percaya diri.
"Kau semakin terlihat mirip dengan alien," Hyejoo menjawab seperti apa yang Yoongi biasa katakan.
"Wah, wah, lihat siapa yang berani mengejekku," Taehyung mengeluarkan senyum miringnya.
Hyejoo dengan cepat berlari menghindari Taehyung dengan tawa yang mengiringinya.
"Tunggu! Jangan lari!"
****
Sojung mengantarkan sepasang suami istri tersebut menuju ruangannya.
"Bagaimana?" tanya Sojung setelah mempersilakan mereka duduk di sofa.
"Mereka semua anak yang baik." jawan Hanseul
"Ya, dan kau lihat kebahagiaan mereka ketika mendapatkan hadiah? Lain kali kita harus lebih sering berkunjung."
"Tentu," Hanseul menjawab dengan mengelus punggung tangan sang istri.
"Apa kalian sudah menentukan?"
"Sudah."
"Siapa?"
"Jeon Heejin," Sojung terkejut mendengarnya. Membuat Kahei sedikit heran.
"Ada apa?"
"Tidak," Sojung tersenyum pada mereka, "kapan?"
"Secepatnya."
To Be Continued.
-
-
-
-
Forum untuk menghujat dipersilakan :)
Asal jangan lupa votenya ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️
FanficAku tak tahu kapan akhir dari kata selamanya. Entah seratus tahun, sepuluh tahun, atau bahkan esok? Yang jelas, selagi waktu masih berjalan, aku akan selalu di sisimu. Sincerely, Kim Hyunjin. [Completed 04/06/21]