Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️

Me After You - 43

Pagi di hari Minggu ini sangat cerah. Sangat cocok untuk berjalan santai sembari menikmati hari di taman.

Tempat yang dulu sering di datangi sebagai rutinitas akhir pekan semasa Hyunjin dan Heejin tinggal di atap yang sama. Kini menjadi tujuan mereka untuk berkencan, seperti yang Hyunjin janjikan kemarin.

Sepertinya, rutinitas untuk datang ke taman masih belum berubah. Dapat Heejin lihat Sojung, Eunha, dan beberapa penjaga panti yang mengawasi anak-anak.

"Heekkie," panggil Hyunjin pelan pada Heejin yang sibuk tersenyum memerhatikan adik-adik kecilnya yang bermain bersama.

"Hm?" jawabnya sembari mengalihkan atensinya pada partner kencannya hari ini.

"Coba tutup matamu, sebentar saja!"

Alis Heejin menyatu, menatap heran Hyunjin karena permintaannya yang aneh.

"Sudah, lakukan saja!" penuturan lembut yang keluar dari mulut Hyunjin membuat gadis tersebut menurut.

"Ini berapa?" Tangan Hyunjin terangkat tepat di hadapan Heejin dengan jari telunjuk yang terangkat.

Lagi-lagi, dahi Heejin mengerut, "Ya, mana tahu!"

Mendengar nada bicara Heejin yang mungkin mulai kesal, Hyunjin terkekeh pelan, "Jawab saja. Kalau benar, aku cium."

"Bilang saja mau modus!" Hyunjin kembali tertawa. "Ehm, dua?"

Cup.

Bibir Hyunjin mendarat di pipi Heejin yang mulai memunculkan semburat merah. Kedua gadis tersebut tak bisa untuk menahan senyuman mereka. Apalagi Hyunjin yang sampai menggigiti bibir bawahnya merasa bangga dengan ide jahilnya.

"Kalau ini?" Kali ini kelima jarinya terbuka.

"Satu?"

Cup.

"Pintarnya Heekkie! Kalau ini?" Tangan Hyunjin tak sama sekali tak terangkat. Dia hanya mengamati wajah polos Heejin dengan mata terpejam.

"Lima?"

Cup.

"Kau bohong ya?!" tuduh Heejin karena mulai curiga dengan gadis tinggi di hadapannya. Matanya terbuka dan menatap penuh selidik padanya.

"Sok tahu kamu! Tutup mata lagi!"

Meski hatinya mengatakan bahwa Hyunjin memang berbohong, tapi dia tetap memejamkan matanya kembali. Bibirnya mengerucut, menekuk ke bawah.

Tak lama terasa sebuah kain melingkar melalui mata hingga belakang kepalanya. "Apa ini?!" tanya Heejin sedikit terkejut, pasalnya dia dapat merasakan hembusan napas Hyunjin di depan wajahnya.

Setelah Hyunjin merasa ikatannya cukup kuat, tangannya yang dingin dan mulai basah karena keringat, menggenggam milik Heejin. "Ikut aku," bisiknya pelan.