Seorang siswi menyembulkan kepalanya ke dalam ruang kelas dengan tingkat lebih tinggi. Sosok yang sudah lama dia kagumi berada di dalam, duduk tenang dengan handsfree di kedua telinganya.
Gadis tersebut menarik napasnya, menyiapkan senyum terbaik, kemudian melangkah memasuki kelas yang tengah sepi tersebut.
Tak peduli dengan kedua teman dari kakak kelasnya yang menonton film dari ponsel dan saling berbagi airpod, gadis tersebut tetap berjalan mendekat dengan tas kecil berisikan bekal di tangannya.
"Kak Hyunjin," panggilnya sopan.
Yang dipanggilpun mendongak karena tinggi gadis tersebut sambil melepas benda yang menyumpal indera pendengarannya.
"Oh, Wonyoung. Ada apa?"
Gadis tinggi tersebut adalah Wonyoung. Adik kelas yang sudah hampir setahun ini mengagumi sosok Hyunjin. Bukan hanya karena bakat bermain basket, namun kepintaran serta aura yang terpancar dalam dirinya.
Benda yang sedari tadi di genggamannya, kini diletakkan di meja Hyunjin. "Dari Mami. Tolong di makan ya, Kak!"
Hyunjin menatap bekal tersebut, kemudian melihat pada si pemberi. Tak ingin membuat kecewa, dia hanya tersenyum tipis dan mengangguk. "Terimakasih."
"Nanti sore, bisakah aku mengambil tambahan bersama Kakak?"
Jika bisa, Hyunjin ingin menolak. Namun dia paham maksud ibu Wonyoung memberikan bekal tersebut padanya. Agar dia menuruti permintaan anaknya.
Apalagi sudah banyak hal baik lainnya selama Hyunjin menjadi pengajar tambahan untuk Wonyoung.
Lagi-lagi Hyunjin hanya mengangguk, "Aku ajak Hyejoo ya, nanti? Aku takut dia tersesat!"
Hyejoo sengaja dijadikan alasan agar dia tak berdua saja di rumah Wonyoung nanti. Tapi Hyunjin juga tak sepenuhnya bohong, Hyejoo pernah tersesat.
Bukannya pulang ke rumah, dia malah mampir ke cafe internet dan bermain game hingga lupa waktu. Masalahnya, yang pertama kali jadi sasaran angkara murka dari Sooyoung adalah Hyunjin.
Setelah menturakan keinginannya, Wonyoung pamit untuk kembali ke kelasnya. Tanpa disadari, dua orang yang duduk di belakang Hyunjin memerhatikan mereka.
"Awas, nanti ada yang marah!"
"Siapa? Kak Sooyoung?"
****
Keberanian Chaewon untuk mulai menanggalkan kacamata yang biasa dia kenakan menimbulkan desas desus di kalangan siswa.
Ada yang memuji karena mereka dapat melihat wajah Chaewon tanpa terhalangi kacamata dan rambut panjangnya. Ada juga yang mencela karena beranggapan hanya untuk mencari sensasi.
Namun yang jelas, keberaniannya tersebut semakin meningkatkan kebencian seseorang terhadapnya. Seseorang yang setahun belakangan gemar mempermalukan seorang Park Chaewon, si kutu buku yang tak layak bersekolah disini menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️
Fiksi PenggemarAku tak tahu kapan akhir dari kata selamanya. Entah seratus tahun, sepuluh tahun, atau bahkan esok? Yang jelas, selagi waktu masih berjalan, aku akan selalu di sisimu. Sincerely, Kim Hyunjin. [Completed 04/06/21]