Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️

Me After You - 44

Pembicaraan tentang perundungan yang sebagian besar dilakukan anak dari para anggota komite, bahkan cucu dari pendiri sekolah tersebut belum mereda pagi ini. Malahan sepertinya makin memanas.

Karena pagi ini, siswa-siswi yang baru saja tiba sudah disuguhkan pemandangan anak-anak populer yang tengah sibuk membersihkan sampah di tiap titik sekolah mereka.

"Ini gila!"

"Kau benar! Untuk apa kita harus meminta maaf pada gadis cupu itu!"

"Cih! Tak akan sudi aku!"

"Bisakah kalian diam dan lakukan saja hukuman kalian?!" Nancy jengah mendengar obrolan dua orang sahabatnya. Jika mereka berdua diam dan tetap bekerja, bukankah akan semakin cepat mereka bisa lepas dari kegiatan melelahkan itu?

"Nancy, kau juga kenapa hanya diam dan terima saja? Kau 'kan bisa mengajukan protes pada Kakekmu!" Seungeun berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada, berdiri tepat di samping Nancy yang berjongkok seraya melanjutkan pekerjaannya.

"Kau takkan mengerti masalahnya."

"Itu karena kau tak menceritakannya pada kami!" ucap Yiren untuk membela Seungeun.

Nancy hanya menghela napas, tak menghiraukan kedua sahabatnya yang sedang jengkel padanya. Namun, tak lama Chaewon yang melangkah melintasi gerbang tertangkap netra dua orang tersebut.

"Hei Cupu!" panggil Seungeun.

Mendengar panggilan serta suara yang selalu berhasil membuatnya kesal, mau tak mau Chaewon berbalik untuk menghadapi orang tersebut. Karena dia telah berjanji tidak akan diam lagi.

"Wah, sudah merasa hebat ya kau?!"

"Dasar bodoh, apa kau memiliki secuil pikiran tentang kami yang memohon maaf padamu?"

Yiren, Seungeun, dan Chaewon kini menjadi pusat perhatian murid yang kebetulan berada disana. Sedang Nancy berdecak kesal melihat kedua temannya yang memperkeruh keadaan.

Sejenak dia mengabaikan sampah-sampah yang menjadi tanggung jawabnya. Menarik lengan Yiren dan Seungeun agar menjauh dari Chaewon.

"Kalian apa-apaan sih!"

"Kau yang ada apa! Kenapa malah membelanya? Jika bukan karena dia, kita tak perlu repot-repot melakukan hal tak berguna di bawah terik matahari!" bentak Seungeun seraya mengempaskan tangan Nancy.

Gadis berdarah campuran tersebut tak peduli dengan amarah sahabatnya. Dia menatap lurus ke arah Chaewon dan berjalan mendekat. Tangannya terulur ke depan, "Maaf."

Dan satu kata yang terucap berhasil membuat semua orang yang menyaksikan terkejut. Jangankan mereka yang tak terlibat dalam masalah ini, Chaewon saja bahkan hampir lupa cara berkedip.

Namun, seorang gadis tiba-tiba muncul di hadapan Nancy. Tangan kirinya menggenggam erat milik Chaewon yang di belakangnya, agar gadis mungil tersebut merasa aman. Sedang tangan kanannya memukul tangan Nancy yang terulur.