Dinginnya malam perlahan menjadi lebih hangat seiring dengan munculnya sang surya. Sinarnya yang menyelinap masuk ke salah satu kamar seorang gadis menjatuhkan bayangan besi-besi dingin pada pintu balkon.
Gadis yang ternyata sudah membuka mata, duduk sambil meregangkan otot-otot tangannya ke atas. Dilihatnya sebuah kemeja yang baru saja merosot dari bahunya.
Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam. Saat dia kembali bertemu pada sosok yang dirindukan hingga perbincangan hangat mereka di malam yang dingin. Senyumnya pun tak luput di pagi ini.
Kepalanya bergerak menelusuri seisi kamarnya, mencari seseorang yang bersamanya tadi malam.
"Hyunjin?" panggilnya.
Senyumnya memudar saat tak ditemukan gadis tersebut di tiap sudut rumah.
"Bibi Han, apa Anda melihat teman saya semalam?" tanya Heejin pada pekerja rumah tangganya.
"Sepertinya, Seungwoo membukakan gerbang untuknya," jawab Bibi Han dengan senyuman.
"Oh, terimakasih Bi."
Heejin kembali menuju kamarnya di lantai dua. Suami Bibi Han bekerja sebagai sopir untuk ayah Heejin sedangkan Seungwoo, keponakannya, bekerja sebagai sopir Heejin.
Sesampainya di kamar, Heejin kembali memeriksa kamarnya. Barangkali Hyunjin meninggalkan sesuatu seperti nomor telpon atau alamat. Tetapi nihil.
Gadis tersebut mendesah kecewa. Dibukanya pintu balkon dan berdiri di dekat pembatas. Dia teringat tentang cerita Hyunjin yang memilih hidup sendiri di rumah pemberian Sojung daripada harus membebani wanita tersebut.
"Kami tak mendapatkan orang tua yang ingin mengadopsi kami. Kebanyakan dari mereka pasti memilih seorang anak kecil yang masih polos."
"Terlalu banyak orang disana, kak Yoongi sampai pusing mendengarkan teriakkan mereka. Kamu akan tertawa jika melihat ekspresi konyolnya."
"Yah, pekerjaan kak Yoongi dan kak Namjoon berpengaruh besar dalam kehidupan kami. Mereka menjadi seorang produser lagu, kau harus mendengarnya kapan-kapan!"
Heejin tersenyum melihat berbagai ekspresi Hyunjin hanya dalam satu malam.
"Heejinie..."
Hyunjin menjeda kalimatnya dan melihat ke arah Heejin yang tepat di sampingnya,
"...jangan pergi lagi!"
****
"Kak Hyunjin, ini kalau sudah ketemu koefisien gesek harus diapakan lagi?" tanya seorang gadis dengan rambut hitam panjang pada gadis yang duduk di hadapannya.
"Massa benda ditambah terus masukan koefisien geseknya, baru nanti ketemu gaya total," jawab Hyunjin pada gadis yang jika berdiri itu bisa saja lebih tinggi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You [2Jin/HyunHee] ✔️
FanficAku tak tahu kapan akhir dari kata selamanya. Entah seratus tahun, sepuluh tahun, atau bahkan esok? Yang jelas, selagi waktu masih berjalan, aku akan selalu di sisimu. Sincerely, Kim Hyunjin. [Completed 04/06/21]