" Besok Omi temenin Tae buat dedek ya? " Taehyung mengucapkan kalimat nya diiringi binar tak sabar yang terpancar.
Somi hanya menggaruk tengkuknya, apalagi ini?
Somi memandangi wajah taehyung dengan serius, arghhh.... Dia jadi salah tingkah kan ditatap dengan penuh raut permohonan pria itu.
Somi hanya bisa mengangguk.
" Yeyyyy.... Tae bakal punya dedek bayii horee " somi memandang datar taehyung yang tiba tiba berdiri dan melompat - lompat diatas kasur. Ya ampun sungguh2 kekanakan.
" Omi... "
" Ya? " Somi dengan terpaksa menatap pria itu karena guncangan nya yang tak bisa dikatakan selow.
Pria itu telah kembali terbaring di samping somi, dua jari telunjuk nya saling mengetuk ngetik bertemu tanda pria itu gugup. Sulit dimengerti...
" Jadi... Gimana cara buatnya omi? "
*
*
*
" Ahh... Omi... " Dengan mata berkaca - kaca dan mulut mangap - mangap tubuh taehyung bergetar hebat.
Somi terkejut dan berjalan dengan tergesa - gesa. Yaampun ceroboh sekali!! Karena ulahnya mungkin saja ayah mertuanya akan menatapnya dengan dingin lagi, argh... Pria itu benar - benar.
" Ahh... Huaa... Omi... Hiks.. hiks.. " dengan segera somi menarik tangan taehyung dan membasuhnya dengan air.
" Tak apa Tae, masih sakit? " Taehyung menggeleng, ditatapnya wajah taehyung yang sembab, somi menghela nafasnya.
" Hiks... Hiks.. dedeknya gak jadi dong Omi.. huaa... " Somi menepuk - nepuk bahu lebar taehyung, pria itu menatap hasil karya cookies nya yang gosong.
" Enggak apa - apa, lain kali kita buat lagi ya? Sini aku obatin dulu tangan nya " somi hanya tersenyum singkat saat taehyung mengangguk samar, kepalanya tertunduk, somi rasa pria itu mengangis lagi. Setelah wanita itu
Mengambil beberapa obat, segera ia duduk disamping taehyung dan mengobati luka tangannya yang terkena pisau. Niat hati ingin memotong buah apel eh berakhir terluka seperti ini kan. Somi merasa sebal namun tak dengan jelas perasaan kesal itu ia tunjukan." Aw... Pelan - pelan Omi, sa-sakit "
" Tahan sedikit tae.... "
" Sudah... Lain kali hat- "
" Terimakasih Omi, Tae sayangg sekali sama Omi " somi terhuyung saat taehyung memeluknya dengan tiba tiba. Jantungnya berdebar kencang, semakin bertambah saat taehyung mencium pipinya, jantungnya serasa mau copot.
" Aku juga " ucap somi tanpa sadar.
" Omi... Satu cokkies nya gak gosong, apa dedek bayi nya akan jadi? " Somi terdiam, apa taehyung akan kecewa saat dedek bayi yang ia inginkan cuma omong kosong? Somi seketika merasa bersalah, ya mau bagaimana lagi... somi belum mau membuat yang asli, agar seandainya jika taehyung sadar dia tak terlalu terjerat dengan iblis itu.
Somi tersadar saat pria itu menyentuh bahunya.
" Eng... Enggak tau " taehyung cemberut. Bukan jawaban itu yang ia inginkan.
" Yaah... " Taehyung semakin mengeratkan pelukannya. Menutup matanya erat, yah pria itu terlihat kecewa dedek bayi nya belum ada kepastian.
" Tak apa Tae, kita tunggu aja kan siapa tau dedek bayi nya jadi " buatnya juga enggak gimana mau jadi? Haha... Lanjut somi dalam hati.
Taehyung kembali mendongak
" Bener Omi? " Somi mengangguk kecil, yasudah lah bohongin sekali lagi juga gak apa. Sekiranya itulah yang dipikirkan somi.
" Tae... Main di halaman belakang yuk, aku bosen didalam rumah terus "
" Let's go " tanpa sepatah kata lagi somi mengikuti langkah taehyung yang setengah berlari sambil sesekali menoleh kearahnya dengan tawa kecil, tak kuasa wanita itu tersenyum. Mimpinya seakan menjadi nyata, lebih baik taehyung tetap seperti ini saja.
" Omi, renang yuk? " Somi menggeleng dengan cepat, wanita itu sama sekali tak bisa berenang.
" Tae renang sendiri aja ya " taehyung membalasnya dengan gelengan. Pria itu mendekati somi dan duduk di samping wanita itu.
" Enggak jadi deh, hehe " pria itu merebahkan dirinya dengan posisi kepala berada diatas paha somi, entah kenapa jantungnya berdebar kencang,
Serasa saling beradu dengan somi.Karena merasa sedikit gugup, somi hendak mengambil minumannya tanpa menoleh sedikitpun kearah samping.
" Aw.... "
" Eh? " Somi dengan segera menarik tangannya dan menoleh.
" Iih Omi, geli tau " somi menatap arah kiri bawah nya dan wajah taehyung bergantian. Apa yang ia pegang? Serasa aneh...
" Eh aku pegang apa Tae? " Taehyung menggeleng, wajahnya memerah namun segera pria itu sembunyikan dengan menyusup mendekati perut taehyung.
Somi menggaruk tengkuknya bingung, ia pegang apa tadi?
Dengan cepat wanita itu mengambil botol minumnya dan menegak isinya." Omi, gelinya masih terasa Omi... "
" Oh emang dimana yang geli? " Somi menatap wajah taehyung serius, pria itu segera menunjuk ke sesuatu..
" Itu.. "
Uhuk... uhuk...
Wanita itu terbatuk - batuk disela meminum air nya, taehyung langsung panik dan mencoba menepuk - nepuk pelan punggung somi.
" Om-omi... Huaa maaf... Gara - gara Tae Omi jadi gini... Huaa.. " dengan masih sedikit terbatuk somi menjawab.
" E- eh maaf Tae... Aku salah pegang tadi " taehyung mengangguk cepat dan kembali terbaring dengan kepala diatas paha somi namun kali ini dengan memeluk erat perut somi.
" Tae sayang Omi... "
Somi tersenyum dan mengusap rambut pria itu dengan ragu.
" I- iya, aku juga "
Tae semakin mengeratkan pelukannya. Entah kenapa perut pria itu terasa berbunga - bunga, tentu dia tak mengerti artinya dan hanya bisa menikmati sensasi itu dengan elusan dikepalanya.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband •KTH• (Completed)
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] (アイドルと夫) What hurts more than being hated by your own husband? ••• Segelintir kisah tentang Somi yang Dijodohkan dengan Idol yang selama ini gak pernah sekalipun notice dia, iya Kim Taehyung artis papan atas yang sedang naik...