Semakin hari, taehyung bertambah Overprotektif terhadap somi. Taehyung selalu memanjakan istrinya itu, menghujaminya dengan beribu - ribu kasih sayang.
Perut somi kini nampak buncit, umur kehamilannya sudah menginjak angka 9 bulan.
"Sayang, diminum dulu susu nya." Taehyung meletakkan secangkir susu khusus ibu hamil, sebelumnya somi tak terlalu suka minum susu, namun sadar bahwa susu itu bagus untuk janin nya, somi pun mau tak mau meminumnya.
"Thanks tae" Taehyung tersenyum lebar kemudian mengangguk, pria itu duduk disamping somi dan memindahkan Jaesan ke dalam gendongan nya. Somi meminum susunya hingga tandas kemudian mengusap perutnya. Tiba - tiba tangan taehyung terulur ikut mengusap perut buncit somi, somi tersenyum saat pria itu memindahkan tangan nya keatas tangan somi dan mengusapnya lembut.
"Adek jangan nakal ya didalam sana, kakak jae, eomma dan appa nungguin kamu nih." Mereka tertawa kecil, Jaesan membuka mulutnya dan menampilan gusi nya seakan mengerti ucapan mereka.
"Wah... Kakak jae rindu ya Ama adeknya? Sini, sini, sama eomma, sayang." Somi memindahkan Jaesan kedalam gendongan nya lagi, taehyung menatap haru interaksi ibu dan anak itu, tak ia sangka hari - hari yang berat telah terlewat, somi yang ia perlakukan kasar bersedia memberikan maafnya.
Taehyung mengusap Surai somi, wanita itu menoleh dan kemudian...
Cup...
Taehyung mencium pipi somi dan kemudian menatap Jaesan malaikat nya.
Tiba - tiba somi meringis kesakitan, taehyung langsung membawa Jaesan ke dalam gendongannya, somi memegangi perutnya dan tangan yang satunya lagi meremas sofa dengan erat.
"Bi!!! Cepat kesini Bi!!" Taehyung seketika menjadi panik, pelayan pun datang dan membawa Jaesan kedalam gendongan nya.
"T-tuan, nyonya sudah mau melahirkan tuan." Panik sang bibi, taehyung membelak dan kemudian dengan cepat membawa somi kedalam gendongan nya, taehyung melangkah tergesa keluar rumah.
"Aakhh... s-sakit tae, perut aku... hiks.. hiks... hiks.." somi menangis, sebegitu sakit nya terlihat dari raut somi.
"Pak!! Pak Amir!! cepat keluarkan mobil pak!!!" Teriak taehyung, pak Amir berlari menghampiri nya dan mengangguk patuh, pria paruh baya itu mengeluarkan mobil dari garasi kemudian taehyung membawa somi memasuki mobil.
***
Jerit kesakitan terdengar jelas dari dalam ruangan itu, somi meremas kuat tangan taehyung yang berdiri dengan raut cemas di sampingnya.
Cakaran bahkan jambakan somi berikan kepada taehyung sebagai pelampiasan rasa sakit yang ia terima. Taehyung terus - menerus mengucap beribu doa agar ibu dan bayinya selamat. Tak lama kemudian...
"Oekkk... Oekkk..."
Taehyung dan somi sama - sama menangis haru, dokter memindahkan bayi berjenis kelamin perempuan itu untuk dibersihkan.
"S-sayang... Anak kita sayang" ucap taehyung sambil mengusap tangan somi dan memberikan ciuman bertubi pada istrinya itu.
"Terimakasih, terimakasih telah berjuang." Somi tersenyum samar, taehyung tak dapat menahan desakan airmata nya saat dokter membawa bayi itu ke atas tubuh somi untuk kemudian diberikan asi. Taehyung mengusap wajahnya, dan menghapus terus menerus airmata yang keluar.
Puji syukur anak dan ibu sama - sama sehat, taehyung mengusap keringat yang masih mengucur pada wajah somi, pria itu kemudian mengecup kening istri tercinta nya ini.
***
15 tahun kemudian,
"KAK JAESAN!!!! kembaliin buku aku!!!" Remaja pria dengan tinggi 174cm itu menjulurkan lidahnya mengejek sang adik yang kini terlihat kesal sekaligus marah.
"Eomma!! Appa!! Kak jae gak mau balik- hmpp..." Jaesan membekap mulut adiknya, cih! Jurusnya cuma ngadu, dikit - dikit ngadu.
Jaesan berdecih kemudian menyodorkan buku bergenre fantasi milik adiknya, Jessie menyeringai kemudian menatap sinis kakak nya, gadis itu mengambil buku miliknya dengan kasar.
"Huh! Dasar cebol, hobinya ngadu mulu, wleee~" ejek Jaesan. Sang adik yang dikatain cebol pun berkacak pinggang kemudian lengan baju nya ia angkat. Dalam hitungan 3.. 2.. 1..
"KAK JAESAN!!!!! WAAAAA!!!" Jessie mengejar kakak nya itu dan Jaesan tertawa lepas sambil terus menerus menghindari cubitan maut dari adiknya yang mengganas.
"Kyahaha... Wlee~ sini kejar kalau bisa, wlee~"
Somi dan taehyung menatap kedua anaknya itu dengan tawa, kedua malaikat tercinta mereka kini tumbuh dengan sehat dan menjadi pribadi yang ceria.
Kim Jaesan, tumbuh menjadi remaja tampan dan jahil beserta usil pada adiknya.
Kim Jessie, tumbuh menjadi remaja yang cantik dan juga gadis yang ceria.
Mereka kakak beradik selalu menyayangi dan saling menjahili satu sama lain, rumah mereka tak terasa sepi lagi, rumah besar itu kini hampir setiap hari dipenuhi canda dan tawa.
"15 tahun terakhir ini rasanya seperti mimpi, tahun demi tahun begitu cepat berganti. Aku tak pernah menyangka, bahwa idola yang membuatku tergila - gila dan menjadi sumber inspirasi pada setiap buku ku kini menjadi suamiku yang paling mencintai dan menghargai ku. Kim taehyung, cinta kita ini tak akan pernah ku bagi lagi, cinta ini milik kita, Jaesan, dan Jessie. Hari - hari yang ku jalani hanya terpenuhi oleh kalian, malaikat - malaikatku dan sumber bahagia ku."
~Somi~
🌼🌼🌼
Thank you so muchh, readers begitu juga dengan silent readers ku yang setia membaca cerita ini sampai akhir. Setelah sekian lama akhirnya "My Idol Is My Husband" tamat~ yeyyyyyyy...
Ketchupp manis untuk kalian :3
Sekali lagi thank you yaa~
Salam manis, na.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband •KTH• (Completed)
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] (アイドルと夫) What hurts more than being hated by your own husband? ••• Segelintir kisah tentang Somi yang Dijodohkan dengan Idol yang selama ini gak pernah sekalipun notice dia, iya Kim Taehyung artis papan atas yang sedang naik...