Part 25

2.9K 179 7
                                    

"Hiks.. hiks... Anakku.. " Taehyung menangis dengan menggenggam tangan somi. Kenapa baru sekarang pria itu menyesal? a-anaknya seharusnya masih hidup jika dia tak mengajak somi ke butik itu! sh*t!

Taehyung terkejut saat merasakan pergerakan jari - jari somi, pria itu mengusap air matanya dan dengan cepat memencet tombol panggilan di samping atas kasur.

"Engh-... "

"Sa-sayang... Aku disini, te-tenanglah." Taehyung berucap dengan gemetar, tangannya mengelus kepala Somi.

Somi yang tak sepenuhnya sadar memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, tunggu... seperti ada yang kurang dari nya, tapi apa? wanita itu menggeleng - geleng kan kepalanya, kakinya ia coba gerakkan namun sulit sekali, kakinya terasa berat untuk sekedar ia geser.

"Ka- kaki ku? " Somi menoleh dan mendorong taehyung dengan keras.

"Ka-kau!! Jangan sentuh aku! " Somi berangsur mundur, taehyung menatap pedih wanitanya itu, taehyung mencoba mendekat untuk menenangkan istrinya namun somi malah semakin terlihat marah.

"Menjauh! " Somi menggeser tubuhnya dengan sekuat tenaga, wanita itu tak sadar kalau dirinya sudah mentok diujung kasur. Somi semakin mundur, namun... tubuhnya oleng.

"Huwaa!! "

"Sa- sayang!! " Tanpa pikir panjang taehyung menarik wanita itu kedalam pelukannya. Jantungnya berpacu cepat, istrinya tak boleh terluka lagi!

"Le- lepas!! Aku jijik! " Taehyung terkejut, pria itu dengan tak rela melepaskan pelukannya, matanya masih memerah sisa ia menangis tadi.
Dokter dan beberapa perawat masuk ke dalam ruangan dan mulai memeriksa somi.

"Suruh pria itu keluar! "

"Nyonya, tenang nyonya. Dia suami anda." Perawat mencoba menenangkan somi.

"A- aku bilang keluar! Hiks... Kenapa kalian tak mengerti? " Taehyung melangkah mundur, pria itu memegangi dadanya yang terasa perih lalu memaksakan senyum nya.

"I-iya, aku keluar." Taehyung keluar dari ruangan itu, pria itu menutupi wajahnya, sedih ia rasakan saat istrinya bahkan tak Sudi melihat wajahnya. Arghhh!! Taehyung merasa frustasi.

Sedangkan di dalam ruangan, somi memandangi kaki nya yang sulit ia gerakkan, wanita itu mencoba untuk tenang.

"Nyonya,"

"Dokter,"

Ucap mereka bersamaan.

"Maaf, anda duluan nyonya? Apakah ada keluhan? Bagian mana lagi yang sakit nyony-"

"Kaki ku... Kenapa kaki ku sulit untuk ku gerakkan? " Tanya somi dengan khawatir. Dokter itu menghela nafasnya.

"Maaf nona, kaki anda lumpuh sementara. " Somi terkejut.

"Se- sementara, apa artinya aku bisa berjalan lagi? " Dokter itu mengangguk, somi menghela nafasnya sedikit lega.

"Kenapa perutku terasa aneh? " Dokter terdiam, perawat yang tengah mengecek cairan infus refleks menoleh.

"I-itu.." dokter dan perawat saling pandang, somi yang melihat reaksi mereka kebingungan.

"Ah iya, hal itu karena pengaruh obat yang kami berikan sebelumnya nona." Somi mengangguk. Dalam hati dokter dan perawat itu mengucapkan beribu kata maaf, karena telah membohongi pasien mereka, ini juga karena perintah taehyung, pria itu sempat meminta mereka untuk diam, taehyung yang akan menjelaskan nya.

Somi mengelus perutnya, ugh.. rasanya seperti ada sesuatu yang kurang, tapi entah apa itu.

Dokter selesai mengecek tubuh somi.

"Anda harus menjalani terapi agar dapat berjalan dengan normal lagi nona, luka - luka yang lain telah kami obati. Apakah anda merasakan sakit di area lainnya nona? " Somi menggeleng.

"Baiklah kalau begitu kami permisi."

"Iya, terimakasih dokter, sus." Mereka mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan.

Somi membuang muka saat melihat taehyung masuk kedalam.

"Maafkan aku sayang." Somi menoleh dan menggeram marah.

"Kau terlihat normal, jadi apa kau sudah ingat semuanya atau ini cuma sandiwara bodoh mu? Hah?! " Entah keberanian dari mana, wanita itu berucap dengan kasar dan memandang taehyung dengan jijik. Taehyung terbungkam. Sial dia lupa!

"Ayo bercerai. "








To be continued.

My Idol Is My Husband •KTH•   (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang