Hai hai hai, na back hehe.
Selamat membaca✨***
2 hari berlalu sejak kejadian itu, akhirnya somi diperbolehkan untuk pulang. Dihari itu saat aku tersadar dan menanyakan lagi, taehyung hanya diam tak menggubris. Sampai aku benar - benar mengalah.
Mama dan juga kakak ku datang menjenguk setelah aku memaksa pria bajingan ini untuk memberikan kabar pada keluarga ku. Aku lelah marah, lelah sakit, dan lelah patah hati, sungguh.
Taehyung mendorong kursi roda nya, dan menggendong somi untuk masuk ke dalam mobil.
Pria itu menutup pintu mobil dan melepaskan masker nya. Mobil mulai melaju, taehyung menoleh dan mengelus rambut somi dengan sayang dan kemudian menyandarkan kepala nya di bahu somi, taehyung dapat merasakan bahwa wanita nya ini terkejut namun somi tetap diam dan membiarkan taehyung.
Somi
Kutatap jalanan dengan tatapan kosong, memang.. tak dapat ku berbohong kalau jantung ku berdetak kencang. Pria yang begitu ku damba, idola yang ku impikan kini menyender pada bahu ku.
Aku mengatakan bahwa aku membencinya, namun hatiku bahkan meleleh dan jantung ku berdetak kencang untuknya. Wah.. muna sekali aku ini.
Aku mecoba untuk sekedar mengangkat kaki ku namun tak bisa, kaki ku seakan mati rasa. Akhirnya aku menghela nafas.
"Omi, katakanlah sesuatu." Ucap taehyung, namun aku tetap terdiam. Rasanya malas sekali. Aku ingin membenci pria ini, sungguh ingin! Tapi hati ku bahkan sama sekali tak mau mendukung ku.
"Harus berkata apa? " Taehyung menoleh dan menggenggam tangan ku. Pria itu mengangkat tangan ku dan dapat kurasakan benda kenyal dan basah mendarat di punggung tangan ku. Aku pun menoleh dan menatap nya dengan tatapan muak.
"Anak mu.." kalimatku terpotong, taehyung menutup mulut ku dengan jari telunjuk nya.
"Aku mohon, jangan bahas lagi, Omi." Taehyung tersenyum tipis dan mengusap punggung tanganku.
Ku palingkan wajah, pria ini kenapa begini? Jangan bilang dia menolak anak nya sendiri? Darah daging nya sendiri? Brengsek!
"Kau menolak calon anak mu?" Taehyung masih mengusap punggung tangan somi.
"Dia bukan anak ku Omi." Aku menoleh dan menatap nya tak percaya.
"Kau membuang nya! " Emosiku kembali tersulut. Aku menghempaskan tangannya.
"Kau yang membuat anak itu ada dan sekarang kau membuangnya dan tak mengakui nya? " Taehyung menunduk, ah jadi benar ya..
"Clara selingkuh." Ucapnya.
"Anak itu tak mungkin adalah anakku. Dia pasti mengandung anak dari orang lain." Aku terkejut tentu saja, oh jadi si clara itu berselingkuh, apa ini alasan dia tiba - tiba memperlakukan ku seperti ini? Aku tersenyum tipis dan memberanikan diri mengangkat dagu nya. Walau aku baru diterima setelah dia diselingkuhi apa salah sekarang aku menerima nya?
"Apa itu alasan kamu merubah sikap mu terhadap ku? kau membuat nya mengandung, kau di selingkuhi setelah itu kau tak mengakui calon anak mu sendiri, kenapa setelah kau diselingkuhi baru merubah perlakuan mu terhadap ku? "
"Buka-"
"Aku tau, dulu saat pertama kau membawanya ke rumah aku dengar dan aku percaya apa yang kau lakukan didalam sana." Aku menatap taehyung dengan sendu saat pria itu masih terdiam. Ku merutuk dalam hati, kenapa perjalanan ini terasa lama sekali? Ku lihat pak supir terfokus kearah depan dengan handset yang terpasang di telinganya.
Walau tubuhku terasa panas dan emosi, aku mecoba sekuat tenaga merendam emosi ku. Aku harus tenang. Aku mungkin memang sangat mencintai nya, akan tetapi jika memang dia yang terlebih dulu membuang ah.. melepas ku, aku bisa apa? selama ini aku telah berjuang kan? atau aku belum bisa dikatakan berjuang untuk nya?
"Omi." Aku menatap nya yang terlihat memelas.
"Dia bukan anak ku, kau percayalah." Aku menghembuskan nafas lelah. Aku yakin anak dalam kandungan Clara adalah anak taehyung.
"Terima dia." Ucap ku pelan, taehyung melotot dan menggeleng melakukan penolakan secara keras.
"Aku hanya akan menerima calon anak kita, anak darimu! " Aku mengusap wajah dengan kasar. Taehyung terlihat frustasi.
"Kalau begitu ayo kita bercerai saja." Aku terkejut dengan tangan taehyung yang mencengkram bahu ku setelah aku mengucapkan kalimat itu. Memang tak kuat, tapi aku merasa takut.
"Kenapa kamu begini Omi? Kenapa malah meminta aku menerima janin yang bahkan belum lahir dan belum tentu anak ku, hah?"
"Aku mendengarnya, aku mendengar Clara mengatakan dengan sendiri kalau itu anak mu."
"Sudah sampai tuan, nyonya." Ucapan pak supir membuat kontak mata kamu terputus. Taehyung membuka pintu mobil dan berjalan memutar, pria itu membawa ku kedalam gendongan nya.
"Lakukan saja tes ketika anak itu lahir." Usul ku, entah apa yang salah pada diriku. Kalau memang benar anak taehyung seharusnya aku menolaknya kan?
"Lupakan saja ya, Omi." Ucapnya, dia menggendong ku masuk kedalam rumah.
Tunggu, kalau benar janin dalam kandungan Clara merupakan darah daging taehyung, apa aku benar - benar siap menerima nya? Tak seharusnya aku memaksa taehyung menerima nya kan?
To be continued.
Uwah kira - kira menurut kalian Tae bakal nerima calon anak di kandungan clara or not? Comen disini ya.
Pict✨
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband •KTH• (Completed)
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] (アイドルと夫) What hurts more than being hated by your own husband? ••• Segelintir kisah tentang Somi yang Dijodohkan dengan Idol yang selama ini gak pernah sekalipun notice dia, iya Kim Taehyung artis papan atas yang sedang naik...