Part 15

3K 206 8
                                    

Double update, hehe.

***

Pria itu menatap langit - langit atap dengan pandangan kosong. Entah apa yang dipikirkan nya sampai2 setelah itu dia memukul kepalanya sendiri. Bermenit menit telah berlalu, suara derit pintu terdengar, pria itu menatap sang dokter yang keluar dengan datar.

"Bagaimana? Apakah dia sudah mati?" Dokter yang tak lain adalah teman nya itu menghela nafas.

"Kondisinya sudah membaik sekarang. Jangan - jangan Lo  yang buat dia seperti ini, iya? Cepet masuk dan liat istri lo itu " dengan cepat taehyung membekap mulut teman nya itu, jangan sampai ada yang mendengar kalau dia sudah menikah, eh... Karir nya bisa tamat.

"Iya2 gue cabut dulu " Taehyung membuka masker yang ia kenakan saat sudah berada di dalam kamar rawat somi.

Dia memandang perempuan itu dengan malas.

"Nyusahin amat Lo! " Walaupun pria itu berkata demikian, tak dapat dipungkiri dia merasa sedikit aneh.

"Perasaan apaan sih ini?! " taehyung bermonolog dengan sedikit kesal. Dia meremas rambutnya frustasi lalu memandang somi yang terbaring di ranjang dengan tatapan dingin dan menusuk.

"Baru juga disiksa segitu, huh.... Cepet sadar Lo! Gue ga sabar nyiksa Lo lagi."

Taehyung menarik kursi dan duduk didekat ranjang rawat somi.

"Arrghh.... Sialan!! " Taehyung berdiri dan melangkah keluar kamar, pergi entah kemana.

Somi membuka matanya dengan perlahan, dia bernafas lega jika iblis itu tak menyadari jika dirinya sudah sadar.

Bahu nya bergetar hebat, bagaimana ini? Apa yang harus ia perbuat? Somi kembali mengingat perilaku jahat pria itu, seketika aura sekitarnya terasa teramat dingin.

" Aku salah...  Aku telah salah mencintai iblis itu! Bagaimana ini? Dia pasti kembali kesini! " Somi merubah posisi nya menjadi terduduk. Disingkapnya selimut yang menutupi tubuhnya. Kakinya, lebih tepatnya pahanya terasa sakit. Sayatan mengerikan yang diberikan oleh pria itu membentuk memanjang dan bukan hanya satu sayatan, sakit!!

"Aku harus kabur! Iya kabur " meski sangat sakit dan dengan penampilan mengenaskan, setidaknya ia tidak telanjang. Somi mencabut paksa infus dari tangannya.

" Dasar malaikat berhati iblis! " Perempuan itu melangkah dengan tertatih. Memilih untuk kabur adalah pilihan yang tepat, dia tak peduli lagi. Lagipun tak ada yang mengenalnya.

Bruk...

"Ahh.... " Perempuan itu terisak kecil, rasa sakit di paha dan kakinya benar - benar menyiksa. Dia tak bisa melangkah lagi, dia tak sanggup.
Tidak!! Dia pasti bisa...

Somi bersikeras bahwa dia akan kabur, mengingat bagaimana suami nya melakukan kekerasan padanya, kembali dia berusaha berdiri dengan memegang meja sebagai penopang.

"Sa- sakit... " Somi meringis lagi, rasanya benar - benar sakit.

"Mencoba kabur heh? " Somi membatu, dia menatap arah depan lalu kemudian tubuhnya menegang.

Taehyung melangkah mendekat lalu mencekal pergelangan tangan somi dengan kuat.

"Jangan coba - coba kabur "

Brukk....

Taehyung mendorong istrinya yang membuat perempuan itu terbaring.
Somi bahkan tak sedikitpun berkutik saat taehyung membenarkan posisi nya. Pria itu memencet tombol panggilan untuk perawat.

"Kalo Lo benar - benar kabur, gue gak segan buat hancurin keluarga lo, terutama mama Lo " somi panas dingin.

"Paham? " Somi mengangguk samar. Tak lama perawat datang dan memasang kembali infus nya.

"Jangan sok menderita deh! Gue muak!! " Saat taehyung hendak berbalik dengan terbata somi berucap.

"Aku mau cerai! " Taehyung berbalik lalu mencengkram dagu somi dengan kuat, sampai sampai perempuan itu meringis sakit.

"Cerai? Haha... Mimpi! "

Akhh...

Taehyung melepaskan cengkraman nya, lantas melangkah kembali keluar ruangan yang saat ini dipenuhi Isak tangis somi yang menahan pedih di hatinya.

***

3 minggu telah berlalu sejak hari itu, selama itu juga somi menahan sakit hati menerima kata2 pedas penguras airmata yang selalu taehyung lontarkan. Pria itu memang menemaninya, bukan apa2 taehyung hanya ingin menambah sakit hati perempuan yang hatinya sudah rapuh itu.

"Halo sayang? Ah... Benarkah? Baiklah2 jaga kesehatan mu ya. "  taehyung menutup sambungan telepon nya.

Somi hanya menghiraukan percakapan suami dengan selingkuhannya itu, taehyung secara sengaja mengobrol dengan suara keras, dan somi sadar akan hal itu.

Saat sudah sampai didepan kamarnya, somi hanya terdiam tak berani menatap taehyung, kenapa pria itu ikut masuk?

"Kenapa?! Gasuka gue masuk kamar ini? Ingat! Rumah ini milik gua!! " Somi menghela nafas nya dengan berat. Walaupun pria itu tak lagi bertindak menyakiti fisiknya selama ia dirumah sakit, tak menutup kemungkinan pria itu akan menyakiti nya lagi.

"Iya aku ingat " taehyung hanya menatap somi dengan pandangan mengejek saat perempuan itu sudah terbaring diatas ranjang kecil dengan sprei dan selimut lusuh.

Taehyung mendekat dan mencengkram dagu somi kuat, somi terkejut, tubuhnya kembali bergetar takut. "jangan sakiti aku lagi!! "  Ingin dia meneriaki kalimat itu, namun seakan suaranya tak dapat keluar.

"Enghh... " somi menggelengkan kepalanya.  Jangan!!!

Usapan diarea perut nya terasa menggelitik. Taehyung masih menatapnya dengan tajam akan tetapi tidak setajam sebelumnya. Somi semakin merasa sakit di hatinya, ia tahu apa yang akan pria itu lakukan.

" Gue dengan berbaik hati nyentuh tubuh lo, kenapa? " Nyali somi seakan semakin ciut. Namun perempuan itu menolak keras saat taehyung kembali menyentuhnya. Somi semakin berontak, hingga taehyung menggeram marah.

"Lo buat gue marah! " Somi menangis saat taehyung mencium dirinya dengan kasar. Semakin dia berontak pria itu bertambah kasar padanya, somi pun memilih pasrah dengan apa yang akan iblis itu lakukan. Somi pun tak dapat menghindar mengingat kewajiban nya. Tapi bahkan apakah pria itu menganggapnya istri?

Somi menangis semakin keras, akan tetapi taehyung menghiraukannya.

"Kamu iblis! Ah.... "

***

Yoo👋

Haii manteman, na update hehe. dukungan vote dan comment dari kalian sangat berarti bagi na, budayakan untuk vote dan comment ya. 😊

Semoga kita semua sehat selalu :)
Sampai jumpa di part selanjutnya ✨

My Idol Is My Husband •KTH•   (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang