Part 4 (tak berarti)

3.5K 301 26
                                    

Hujan seakan mengerti apa yang ku rasakan saat ini, ia datang diwaktu yang tepat dengan mewakili rasa sedihku. Ya berjalan dibawah derasnya hujan yang mengguyur cukup membuat air mataku disembunyikan olehnya, aku tahu bahwa hujan peduli, ia turun untuk menyembunyikan sedihku.

Ku dongakan kepalaku, langit malam sangatlah indah sama seperti taehyung ia sangat indah bahkan saking indahnya aku sangat tak cocok untuk bersanding dengannya. Aku tak menyangka bahwa taehyung akan berkata seperti itu, hatiku sakit tapi tak apa aku akan berjuang untuk cinta nya.

Aku menoleh saat seseorang memanggil- manggil namaku lalu terkejut seketika, bagaimana tidak Jungkook kakak ku ada disini? Bagaimana bisa?

"Somi " Aku tersadar saat kak cookie menarikku kedalam mobil.

Ia memberikan jas nya yang ia taruh di jok belakang. Aku segera menoleh, lalu membelakkan mataku

"Kakak basah! " Ucapku panik lalu segera memberikan jas itu namun ditahan.

"Ada apa sebenarnya? "

***
Jungkook menatap lekat adik satu satunya itu, tersirat kehawatiran didalamnya apalagi melihat tak ada taehyung disamping adiknya ini.

"Ada apa sebenarnya? Kenapa kau bisa berjalan sendirian padahal sedang hujan? Dimana taehyung? Dan... Kau juga menangis?! " Ucap Jungkook sekali lagi. Somi menggigit bibir bawahnya, jawaban apa yang harus ia berikan sekarang?

"G-gak! Somi gak nangis kok! Tadi somi minta pulang sendiri, taehyung emang tadinya mau nganterin tapi somi tolak. Kak cookie kan tau kalo somi suka hujan. Somi pilih jalan kaki biar bisa terus sama hujan " entah jawaban dari mana, somi bisa menjawab dengan panjang lebar. Jungkook menatap mata somi lalu menghela nafas.

"Kakak tau kamu bohong.... Kalau mau cerita kak cookie siap dengerin cerita kamu. Oke? " Jungkook tersenyum begitu juga Somi.

"Makasih kak. " Jungkook mengacak rambut somi.

"Ya udah kita pulang ya " somi mengangguk. Jungkook segera menginjak gas menerobos hujan yang semakin lebat.

***
"Ya ampun Adek, kamu kok bisa basah gini? " Jangmi berlari sambil membawa handuk somi segera mengambil handuk itu lalu tersenyum

"Ya ampun ma, tak usah terlalu khawatir ini cuma air kok hehe... " Jangmi menggelengkan kepalanya

"Dasar ya anak mama satu ini, yasudah kamu ganti baju dulu. "

"Nanti aja deh ma, somi mau peluk mama dulu ya? Ya? Ya? " Somi langsung manyun saat ia mendapat toyoran harus di belakang kepalanya

"Ganti baju sana! Kalau gak biar kak cookie yang gantiin nih! " Somi memukul bahu Jungkook yang sedang menatap somi dengan senyum smirk nya, karena kesal, somi berjalan menuju kamarnya sambil menghentakkan kaki. Tentu saja hal tersebut membuat jangmi dan Jungkook tertawa lepas.

🍭🍭🍭

Kata demi kata somi ukir menjadi sebuah tulisan yang indah, setidaknya beginilah cara somi menenangkan hatinya, menulis cerita bukan hanya sekedar profesi baginya, menulis cerita juga dapat menjadi teman terbaik untuknya menceritakan semua masalahnya melalui tulisan yang telah ia buat.

Somi tersenyum, hatinya terasa lebih lega sekarang. Ia berjalan menuju teras rumah dan duduk di kursi yang memang telah tertata rapi. Memandangi pepohonan hijau dan rimbun, penyebab teras menjadi salah satu tempat favorite untuknya.

 Memandangi pepohonan hijau dan rimbun, penyebab teras menjadi salah satu tempat favorite untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sederhana memang, tapi sangat nyaman untuk somi. Kini somi mengambil kertas diary miliknya lalu mencoret2 dengan beberapa tulisan2 yang ia susun diatas kertas itu.

Dear Kim Taehyung,

Aku tau bahwa aku bukanlah orang yang ingin kau miliki dan kau bukanlah orang yang pantas untuk kudapatkan. Kita ini bagaikan api dan minyak, hmm... Ya begitulah aku malah membuat api itu membara. Hahaha... Aku tak mengerti jalan dari semua ini. Namun bila ini memang takdir dan jika memang bisa, aku sangat ingin mengubah ini semua dan katakan pada Tuhan bahwa "aku bukanlah jodoh dari Kim taehyung" namun sangat bodoh jika aku bisa mengubah suratan takdir kita. Taehyung, kapan aku bisa berarti bagi dirimu?











🍭🍭🍭

Hehe... Hai teman teman, mongomong Nana terlalu lambat update ya? Hehe. Maafkeun Nana atuh, Nana teh ada halangan buat update ia mood. Mood nya teh gak mendukung jadi Nana tunggu biar kembali lagi ide buatnya wkwk. Aneh emang kadang kadang Nana tuh. Oke see you next part😀

My Idol Is My Husband •KTH•   (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang