1.Kehadirannya

155 81 5
                                    

Saat ini aku sedang berada diatas sajadahku, memohon ampunan kepada Tuhanku, Tuhan semesta alam. Aku selalu menikmati waktu disepertiga malamku dengan mencurahkan isi hatiku pada-Nya.

Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, aku pun menunggu adzan subuh sambil murojaah hafalanku, tak terasa sudah satu jam lebih aku murojaah, Adzan subuh pun terdengar dengan merdu.

Suara Adzan subuh kali ini mengingatkanku pada seseorang yang sampai saat ini tidak kuketahui keberadaan dan kabarnya, dia yang sudah lama pergi tanpa kuketahui.aku pun segera melaksanakan shalat subuh tanpa memikirkan sosok yang selalu menemani masa kecilku.

Sedangkan di Masjid, seseorang baru saja selesai mengumandangkan adzan dengan penuh penghayatan dan sangat merdu.

"Suara kamu bertambah merdu, Abi tersentuh mendengarnya." ucap Abi Ibrahim yang merupakan Abi dari Aisyah.

"Abi bisa saja." ucap lelaki itu.

"Kapan kamu main ke rumah?Aisyah pasti senang kalau tau Muhammadnya sudah kembali." ucap Abi Ibrahim sambil tersenyum menepuk pundak Muhammad. Ya, lelaki yang sudah mengumandakan adzan itu adalah Muhammad, dia sudah kembali dari Belanda beberapa hari yang lalu.

Perkataan Abi Ibrahim membuat Muhammad tersenyum malu.

Muhammadnya?benarkah Aisyah menganggapku sebagai Muhammadnya?. Batin Muhammad.

"Insyaallah Abi, kapan-kapan Muhammad main." ucap Muhammad sambil tersenyum.
"Afwan Abi sebelumnya, tolong Abi jangan memberitahu Aisyah kalau Muhammad sudah kembali." pinta Muhammad.

"Memang kenapa Nak?." tanya Abi.

"Muhammad hanya takut Aisyah tidak bisa menerima Muhammad lagi, Muhammad gak mau Aisyah jauhin Muhammad."ucap Muhammad.

"Abi akan usahakan yaa, dan Abi juga pasti berdo'a untuk kebaikan kalian berdua." ucap Abi Ibrahim sambil tersenyum.

"Syukron Abi." ucap Muhammad dan Abi Ibrahim pun mengangguk.

•••

Setelah aku siap untuk berangkat sekolah, aku pun turun ke bawah untuk sarapan bersama keluargaku.

"Assalamualaikum Umi, Abi." salamku dan Kak Nafidzah yang baru saja turun dari kamar dan sampai di meja makan.

"Waalaikumsalam putri-putri sholehanya Umi dan Abi." jawab Abi dan Umi berbarengan dengan senyuman manisnya.

"Kalian sarapan dulu yaa, nanti Aisyah berangkatnya biar Abi yang antar." ucap Abi sambil tersenyum, aku pun tersenyum dan mengangguk.

Aku hanya bersikap dingin ketika di sekolah, sedangkan didepan keluargaku aku tetap ingin menjadi Aisyah kecil yang dulu.

Kak Nafidzah sudah menjadi mahasiswi di perguruan tinggi Yaman, dia sekarang sedang berlibur.

Setelah selesai sarapan, aku pun berangkat sekolah diantar oleh Abi.sampai di sekolah aku pun langsung masuk kedalam kelas yang sudah aku tempati selama satu minggu ini.

Aku saat ini hanya memiliki Afiqah sahabatku dari kecil yang masih menemaniku sampai saat ini, sedangkan sahabatku yang lainnya sudah pindah karena urusan pekerjaan orang tuanya, termasuk Muhammad.

Muhammad, Aisyah sudah berubah sekarang, Muhammad kapan akan kembali?Aisyah sempat kecewa dan marah dengan Muhammad, tetapi sekarang Aisyah begitu merindukan Muhammad meski masih terselip sedikit rasa kecewa.batinku sambil menghela nafas pelan karena sudah terlalu lama menahan rindu kepada sahabat-sahabatku ditambah aku yang selalu mengingat semua kebersamaan kita sewaktu kecil.

Bruk

Tiba-tiba ada seseorang yang menabrakku saat aku sedang melamun di sepanjang koridor sekolah, dan aku pun melihat siapa orang yang sudah menabrakku, dia seorang lelaki, sepertinya dia adalah murid baru disini, tetapi aku merasa seperti sudah lama mengenalnya dan dia juga cukup tampan.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang