34.Tahfidz Terakhir

43 39 8
                                    

Tak terasa aku sudah menyelesaikan ujian kelulusan, dan sekarang tinggal menunggu hasilnya, aku selama ini mencoba untuk memaafkan dan mencoba untuk kembali seperti Aisyah yang dulu, tetapi itu tidak semudah yang kubayangkan, rasa kecewa masih ada dihatiku karena kebohongan mereka.

"Aisyah, hari ini kita kumpulan Tahfidz yang terakhir yaa." ucap Afiqah.

"Iya." ucapku.

"Aku sedih deh kita harus pisah, apalagi sama kamu Kakak Aisyah." ucap Afiqah membuatku tersenyum.
"Kita masih bisa ketemu kan Syah?." tanya Afiqah membuat senyumku pudar, aku sudah memutuskan untuk pergi dan tekadku sudah bulat.

"Insyaallah." ucapku sambil tersenyum menutupi kesedihanku yang juga pasti akan merasakan kerinduan terhadap sahabat-sahabatku.

Semua anggota Tahfidz sekarang sudah berkumpul di ruangan biasanya, tetapi yang tidak biasa saat ini adalah pakaian kita, anggota Tahfidz perempuan sekarang sudah menggunakan gamis membuat mereka anggun dan anggota Tahfidz laki-laki sudah siap dengan baju kokonya membuat mereka tampak lebih tampan.

"Assalamualaikum semuanya." salam Ali membuka acara kali ini selaku ketua.

"Disini Kakak berdiri sebagai ketua kalian mungkin sebagai terakhir kalinya, mungkin ini adalah terakhir kalinya Kakak memberikan beberapa rangkaian acara.seterusnya eskul ini akan dipertanggung jawabkan oleh para pengurus kelas 11 yang sekarang akan naik kelas 12 yaa, cieee..." ucap Ali membuat semuanya tertawa diakhir kalimat.

"Baik silahkan dilanjut Bu Ketua." ucap Ali sambil tersenyum manis padaku membuat semua yang ada disini terbatuk-batuk menggoda kita, dan aku pun hanya tersenyum tipis, dari dulu Ali tidak pernah merubah sikap manisnya padaku, aku pun berusaha untuk tetap mengesampingkan urusan pribadi kita didepan semuanya.

"Baiklah semuanya... Apa kabar?." tanyaku sambil tersenyum manis pada semuanya, sikap ramahku akan selalu kutebarkan pada mereka.

"Alhamdulillah baik Kak." jawab mereka bersemangat.

"Kakak mewakili teman-teman seangkatan Kakak untuk minta maaf jika selama kita mengurus eskul Tahfidz ada yang kurang menyukai sikap kita, ada kata yang kurang berkenan dihati kalian, Kakak mohon kalian mau memaafkan kita yaa." ucapku membuat mereka menggeleng karena merasa kita tidak punya salah kepada mereka.
"Kakak juga berterimakasih atas kekompakan kalian dan semangat kalian dalam mengembangkan eskul Tahfidz ini, Kakak bangga terhadap prestasi yang sudah kita dapatkan saat ini, Kakak bangga terhadap kalian semua... Cukup sekian dari Kakak, kita sambung ke Kak Adit yaa." ucapku membuat mereka mengangguk.

"Oi adek berjilbab putih
Ini abang jomblo bersedih
Maukah adek, abang pilih
Akan kujadikan kekasih." ucap Adit membuka acara dengan bernyanyi membuatku terkekeh sedangkan anggota yang lainnya tertawa.

"Cukup Dit, sakit perut." ucap Fasya, beruntung ini bukanlah acara resmi jadi mereka sering menjadi tom&jerry.

"Suara Kakak bagus kan yaa?kuping mak lampir nya aja yang udah rusak gara-gara teriakan cemprengnya sendiri." ucap Adit membuat gelak tawa memenuhi ruangan.

"Heh..." belum sempat Fasya meneruskan protesnya, aku sudah menahannya terlebih dahulu.

"Udah Fasya, nanti lagi yaa berantemnya." ucapku dan Fasya pun mengangguk patuh.

"Jadi adik-adik yang Kakak sayangi, tetapi tidak Kakak cintai, karena cinta Kakak hanya untuk Kakak Afiqah seorang." ucap Adit membuat mereka menggoda Afiqah, sedangkan sahabat-sahabatku memutar bola mata malas tetapi Afiqah pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Jangan bucin terusss." ucap Fasya.

"Baiklah begini, Kakak pengen tau seberapa keponya kalian kepada Kakak kelas yang kita hormati dan sayangi tahun ini." ucap Adit membuat kita heran.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang