36.Membaik atau memburuk?

46 37 8
                                    

Hari ini adalah hari minggu, minggu yang sejuk ini membuatku tak bosan menghirup udara pagi dan menikmati suasana pagi ini dengan senyuman.hari ini sahabat-sahabatku merencanakan olahraga pagi bersama.

Nasihat-nasihat dari Umi cukup membuatku membukakan hati untuk lebih siap menerima semuanya.aku sangat bahagia memiliki malaikat tak bersayap seperti Umi.

"Assalamualaikum Bidadari Aisyah Alfisyah Maysarah Nur Jannah Khadafi." ucap Ali sambil tersenyum manis menyapaku.

Aku takut jauh dari kamu apalagi kehilangan kamu Al, aku takut nantinya akan kehilangan sikap manis dari kamu.batinku.

"Waalaikumsalam Pangeran Muhammad Wafiq Ali Nugraha Ar-Rasyid." jawabku dengan senyuman manis pula.

Aku sudah lama menantikan senyumanmu yang terukir karenaku dan untukku, aku bahagia melihatmu seperti ini.batin Ali.

"Kamu udah gak marah?." tanya Ali.

"Siapa yang bilang aku marah?." ucapku balik bertanya padanya.

"Aisyah... Udah hampir satu tahun lho kamu hindari aku." rengek Ali membuatku terkekeh karena sikapnya yang menggemaskan, ehh.

"Kan kamu jadi makin deket sama Siska." ucapku membuatnya membelalakan mata.

"Kamu cemburu?." tanya Ali, sekarang giliran aku yang membelalakan mata.

"Enggak... Siapa yang bilang?." ucapku.

"Hatiku tetap untukmu." ucap Ali membuat jantungku berdegup lebih kencang dan pipiku memanas, Ali pun menatapku gemas dan menampilkan kekehannya melihatku yang salah tingkah.

"Assalamualaikum." salam sahabat-sahabat kita yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam." jawabku dan Ali.

"Kita gak ganggu Abi sama Umi kasmaran didepan gerbang kan?." tanya Adit.

"Apaansi... Kalian lama banget nyampenya?kalian yang ngajak malah kalian yang telat." semprotku dan langsung berjalan mendahului mereka.

"Kita kan belum telat... Umi kenapa dah?." ucap Navis bingung.

"Biasa, salting." ucap Ali seenaknya dan langsung menyusulku.

"Dasar Umi dan Abi, hobinya ninggalin anak-anaknya mulu." dengus mereka sebal.

Tak terasa kita sudah berolahraga selama beberapa jam, saat ini kita baru saja selesai shalat dzuhur dan makan siang, minggu kali ini kita ingin full day "maafkann".

"Gimana kalau sekarang kita ke Mall dulu?ada yang mau aku beli nii." ajak Neila.

"Boleh aja." ucap Kevin dan langsung mendapat tatapan tajam dari Adit dan Navis.
"Loh, kenapa sii?." tanya Kevin heran.

"Kamu kayak gak tau aja kalau perempuan udah belanja bisa seharian." ucap Adit.

"Belum lagi kalau milih barangnya bisa lupa waktu." sambung Navis.

"Yaudah sii kalian pulang aja, biarin kita aja yang ke Mall." ucap Fasya ketus.

"Gak bisa, aku harus ikut buat jagain Aisyah." ucap Ali.

"Abi yang baik." ucap Afiqah mambuatku memutar bola mata malas.

"Abi kan gak mau Umi digodain laki-laki lain." ucap Neila membuat Adit, Kevin dan Navis membelalakan matanya karena baru menyadari kalau bisa saja ada Kakak kelas alumni mereka yang masih ingin mendekati sahabat perempuan mereka.

Lebih baik aku ikut.batin ketiga sahabat laki-laki ku.

"Kita ikut." ucap mereka kompak.

Berhasil juga akhirnya.batin ketiga sahabat perempuanku, mereka hanya memakai cara itu karena mereka tau tingkat kecemburuan sahabat laki-laki kita yang sangat tinggi dan akhirnya laki-laki pun mau ikut ke Mall.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang