12.Murid Baru

71 69 1
                                    

Tak terasa, sekarang aku sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah bersama sahabat-sahabatku, waktu minggu kemarin menjadi minggu yang sangat indah bagiku dan sahabat-sahabatku.

"Hari ini Aisyah mau diantar Abi tidak Nak?." tanya Abi padaku saat kita sudah selesai sarapan.

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Abi, suara bel sudah terlebih dahulu berbunyi.

"Aisyah hari ini berangkat sama sahabat-sahabat Aisyah aja Abi." ucapku sambil tersenyum.

"Iya Abi, soalnya kan Aisyah udah dijemput sama pangeran berkuda putih." ucap Kak Nafidzah.

"Apaansi Kak." ucapku.

"Yaudah kalau gitu hati-hati yaa, salam sama calon menantu Abi." ucap Abi.

"Abiii..." rengekku membuat Umi, Abi dan Kak Nafidzah terkekeh.

"Assalamualaikum." ucapku setelah mencium tangan Umi, Abi dan Kak Nafidzah.

"Waalaikumsalam. " jawab mereka, setelah itu aku pun langsung berangkat.

"Assalamualaikum, selamat pagi Aisyah." sapa Ali sambil tersenyum manis saat aku baru saja membuka pintu rumahku.

"Waalaikumsalam, pagi juga Ali." jawabku sambil tersenyum.

Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?.batinku dan Ali.

Astagfirullah, kok aku jadi kayak gini...batinku dan Ali menyadari kesalahan kita masing-masing.

Cukup lama kita saling memandang dan melemparkan senyuman, sampai kita tidak menyadari kalau sudah ada orang lain yang datang dan siap menggoda dan menjomblangkan kita berdua.

"Ekhem..." deheman sahabat-sahabatku membuatku dan Ali tersadar dari lamunan kita.

"Kalian kapan sampe?." tanyaku dan Ali berbarengan.

"Baru aja Abi, Abi terlalu terpesona sama Umi sii... Sampe gak nyadar kalau kita udah ada disini." ucap Adit membuatku membulatkan kedua bola mataku.

"Heh..." ucapku memperingatinya.

"Ampun Umi." ucap Adit dramatis dan langsung bersembunyi dibalik punggung Ali.

"Anak kayak dia mah buang aja ke sungai amazon Syah." ucap Navis membuat Adit mendelik sebal.

"Udahlah... Ayok kita berangkat ke sekolah, keburu telat." ucapku.

"Kalau telat dikit boleh lah kan Umi?." Ucap Kevin yang ikut-ikutan memanggilku Umi.

"Heh!kalian itu murid baru." ucap Neila memperingati dengan tegas.

"Galak amat bu?PMS ya?." tanya Adit.

"Tau nii Nei... Biasanya kan kalian kalem-kalem aja?." ucap Fasya.

"Biasa... Neila udah cemburu, takut Kevin digebet cewek lain." ucap Navis membuat Neila mendelik kesal.

"Tenang aja Nei... kalau Kevin macem-macem, nanti aku yang urus." ucapku.

"Tenang aja Nei... Aisyah kalau udah bertindak pasti beres." ucap Afiqah.

"Tenang Nei... Nanti aku bantu bawa bom." ucap Fasya sambil merangkul pundak Neila.

Kita pun langsung berjalan ke sekolah tanpa mendengarkan ocehan-ocehan sahabat-sahabat lelaki kita yang lainnya.

"Cewek-cewek kalau udah murka lebih serem dari joker guys." ucap Adit.

"Ati-ati aja yaa Pin..." ucap Navis sambil menepuk pundak sepupunya.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang