50.Kesalahpahaman

35 22 3
                                    

Tak terasa, sekarang aku sudah bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan Siska, aku sebenarnya takut jika aku belum siap untuk menerima dan mengikhlaskan ini semua, tetapi aku harus tetap datang ke pernikahannya dan harus tetap mengikhlaskan Muhammad.

Sampai di tempat acara, aku pun langsung mencari tempat duduk dan tak lama sahabat-sahabatku datang, kita pun berkumpul bersama menikmati setiap kata dan candaan yang terjadi diantara kita.

Acara demi acara pun berlanjut, kita pun akhirnya menghampiri pengantin untuk memberikan ucapan selamat, sedari tadi aku hanya menunduk karena aku bingung harus berbuat seperti apa lagi.

"Selamat yaa Siska, semoga kamu akan bahagia di dunia dan diakhirat, dan semoga kalian cepet dikasih momongan." ucapku sambil menyalaminya dan menampilkan senyuman terbaikku, senyuman yang menahan sakit yang kurasakan.

"Makasih yaa Aisyah." ucapnya dan langsung memelukku dan aku pun hanya tersenyum tipis lalu membalas pelukannya.
"Kenalin ini suami aku, Mas Kamil." sambungnya sambil memperkenalkan suaminya membuatku mendongak dan langsung menatap pria yang kini sudah sah menjadi suami Siska.

Bukankah Siska mengatakan kalau dia akan menikah dengan Muhammad? Lalu apa ini?.batinku.

"Kamil?... Bukannya kamu menikah dengan Muhammad?." tanyaku bingung, entah kenapa terselip rasa senang dihatiku karena mengetahui kalau Siska tidak menikah dengan Muhammad.

"Maksud aku tuh Muhammad Kamil, emang kamu ngiranya siapa Aisyah?." tanyanya membuatku menggeleng pelan.

"Yaudah aku turun yaa." ucapku.

"Silahkan dinikmati hidangannya yaa, Syah... Aku boleh minta satu kado?." tanya Siska.

"Oiyaa aku bawain kado buat kamu." ucapku yang hampir lupa memberikan kado dariku untuknya.

"Makasih yaa... Tapi aku pengen kadonya..." dia pun memotong ucapannya membuatku bingung.

"Apa?." tanyaku.

"Kamu nyanyi yaa, satu lagu aja." ucapnya dengan tatapan memohon.

"Yaudah aku mau." ucapku membuatnya tersenyum.

Lalu aku pun segera menuju ke atas panggung yang sudah disiapkan, aku pun mulai menetralisir perasaanku yang tidak karuan.

Aku sudah menerima Kak Azzam, lalu aku pun akan mencoba menerimanya di hatiku dan aku harus bisa ikhlas melepas Muhammad.tetapi kenapa sekarang aku malah bingung dengan perasaanku sendiri.
Nggak... Aku gak bisa menyakiti hati yang sudah kuberi harapan dan menyakiti hati yang begitu tulus padaku, aku harus bisa ikhlas.batinku menghela nafas agar bisa menjauhkan semua fikiran yang mengganjal hatiku.

Alunan musik pun mulai terdengar, aku pun mencoba memfokuskan diriku pada lagu yang akan aku bawakan sebagai hadiah untuk Siska.

Ayat-Ayat Cinta
Rossa

Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit
Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Kupertaruhkan

Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku jaga

Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang