15.Hukuman

26 19 0
                                    

Suara adzan subuh sudah berkumandang, suara adzan yang selalu bisa masuk kedalam relung hatiku, mendengarkannya membuat hati ini sejuk dan sangat nyaman.

Aku pun langsung mengerjakan shalat subuh.setelah selesai shalat subuh, aku pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Aisyah... Nanti jum'at kamu nggak masuk sekolah yaa." ucap Umi sambil tersenyum saat kita sudah selesai sarapan.

Hari jum'at adalah hari pernikahan Kak Nafidzah dan Kak Yusuf, besok keluarga besarku pun akan datang kerumah.

"Iya Umi." jawabku sambil tersenyum.

"Besok Abi jemput kamu supaya bisa nemenin Kak Nafidzah dirumah yaa." ucap Abi.

"Emang gak ngerepotin Abi?Aisyah kan bisa pulang sama..." belum sempat aku meneruskan ucapanku, Kak Nafidzah sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Sama Ali." ucap Kak Nafidzah sambil menaik turunkan alisnya menggodaku.

"Ish... Sama yang lainnya juga Kakak." ucapku sebal.

"Hari ini Aisyah pulang jam berapa nak?." tanya Umi.

"Aisyah gak tau Umi, kayaknya bakalan agak lama, soalnya Aisyah harus rapat soal eskul Tahfidz." ucapku.

"Seorang Aisyah masuk Tahfidz?." tanya Kak Nafidzah dan aku pun mengangguk.
"Kakak bangga sama kamu, udah lama kamu gak masuk eskul lain selain eskul bela diri." sambung Kak Nafidzah.

"Apa Ali udah bawa banyak perubahan yaa sama anaknya Abi ini?." tanya Abi sambil tersenyum menggodaku.

"Ish... Abi mah sama aja, yaudah Aisyah mau berangkat sama..." belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, suara bel pun sudah berbunyi.

"Nah... Mereka udah dateng, Aisyah berangkat yaa." ucapku, saat aku baru saja ingin mencium tangan Umi, Umi pun menahannya.

"Umi antar sampai depan yaa." ucap Umi.

"Abi juga."
"Kakak juga." ucap Abi dan Kak Nafidzah kompak membuatku mengerutkan kening karena heran melihat kekompakan keluargaku.

"Yaudah ayo." ucap Abi sambil merangkulku ke pintu utama.

"Assalamualaikum." salam sahabat-sahabatku dan langsung menyalami tangan Umi, Abi dan Kak Nafidzah.

"Waalaikumsalam." jawab kita.

"Apa kabar Umi, Abi, Kak?." tanya Ali sambil tersenyum sopan.

"Alhamdulillah baik." jawab Umi, Abi, dan Kak Nafidzah.

"Kalian apa kabar?." tanya Umi.

"Alhamdulillah baik Umi." jawab sahabat-sahabatku kompak.

"Ini siapa?kayaknya Abi baru liat." ucap Abi saat baru melihat Kevin.

"Kevin, Abi." ucap Kevin sopan.

"Calonnya Neila, Abi." ucap Navis sambil terkekeh.

"Heh." ucap Neila memperingati.

"Emang bener kan?." ucap Adit menambahi.

"Fasya... Itu calon sama sodara kamu tuu nyebelin." ucap Neila mengadu pada Fasya.

"Heh... Calon apaan?." ucap Fasya.

"Pura pura dalam perahu." ucap Kevin.

"Cakep." ucap Neila.

"Iya tauu, aku itu cakep." ucap Kevin membuat kita memutar bola mata malas.

"Maksudnya pantun kamu yang cakep." ucap kita serempak karena kesal, membuat Kak Nafidzah, Umi dan Abi hanya terkekeh melihat hubungan persahabatan kita.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang