13.Komitmen

21 19 0
                                    

Bel istirahat kedua pun berbunyi, semua siswa-siswi pun berhamburan pergi ke kantin.aku dan sahabat-sahabatku pun ikut berdesak-desakan ke kantin, karena istirahat pertama kita gunakan untuk shalat dhuha berjamaah dimasjid.

"Ehh ko kita ditinggal sii?." tanya Adit yang baru saja sampai di meja kita dengan Ali, Navis dan Kevin.

"Kita males ladenin fans kalian." ucap Neila ketus.

"Lagian kenapa gak sekalian makan bareng fans aja?kenapa malah makan disini?." ucap Fasya tak kalah ketus.

"Kita itu sebenarnya gak mau ladenin mereka, tapi kan gak enak aja gitu... Masa baru masuk udah sombong." ucap Navis.

"Yaudah... Kalau gak mau dibilang sombong kalian ladenin mereka yang ngajak makan dong..." ucap Afiqah, saat Adit akan membalas ucapannya, siswi-siswi pun mulai datang dan mengajaknya foto.

"Syah... Kenyamanan kita udah terganggu, kita makan dikelas aja yuk." ucap Neila.

"Iya... Kita disini cuman jadi nyamuk doang." ucap Fasya.

"Yaudah... Kita ke kelas yaa." ucapku, dan kita pun berdiri dari tempat duduk kita sambil membawa makanan yang sudah kita pesan.

"Ehh... Kalian mau kemana?." tanya Ali.

"Ke kelas." ucapku.

"Bareng dong." ucap Kevin.

"Sorry, gue gak mau digosipin sama fans lo." ucap Neila.

"Ehh ehh... Kok pakenya lo-gue?." tanya Kevin, tetapi Neila mengacuhkannya dan memilih langsung berjalan menuju kelas.

Saat Kevin hendak mengejarnya, sudah ada siswi yang mengajak foto.kita pun langsung menyusul Neila tanpa memperdulikan sahabat laki-laki kita yang masih sibuk dengan para fans nya.

Sampai dikelas, aku dan sahabat perempuanku pun langsung duduk didekat Neila.Neila sekarang sedang duduk dikursinya sambil menopang dagu dan mengerucutkan bibirnya, mungkin karena dia sedang kesal dan cemburu?

"Assalamualaikum." salam kita.

"Waalaikumsalam." jawabnya.

"Nei... Are u okay?." tanya Afiqah dan Neila pun hanya mengangguk.

"Sabar aja ya Nei... Aku yakin si kepin udah jatuh cinta banget sama kamu, tadi aja mukanya panik banget pas kamu langsung pergi gitu aja." ucap Fasya.

"Kepin... Kepin... Namanya itu Kevin, Fasyaaa..." ucap Neila sebal.

"Lagi kesel aja masih ngebelain yaa..." goda Afiqah sambil terkekeh.

"Iyalah... Aku mana terima kalau orang yang aku cin..." Neila pun menghentikan ucapannya karena menyadari kebodohannya yang hampir saja keceplosan.

"Keceplosan yaa Buu?..." goda kita sambil tertawa karena muka Neila yang sudah memerah.

"Ehh..." belum sempat Neila meneruskan ucapannya, sahabat laki-laki kita sudah sampai dikelas.

"Kalian kok tinggalin kita sii?." tanya Adit saat sudah duduk didekat kita.

"Suruh siapa lama?." ucap Afiqah ketus.

"Kalian kok tak setia pada Babang Navis sii?." ucap Navis dramatis.

"Ogah." ucap Fasya tak kalah ketus.

Oke fiks, ini tiga-tiganya cemburu semua.batinku dan keempat sahabat lelakiku.

"Ehm... Udah mau masuk, kalian balik ke tempat duduk kalian masing-masing yaa..." ucapku karena situasi tidak memungkinkan untuk melanjutkan perbincangan ini.

Maafkann [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang